Senin 02 May 2016 14:00 WIB

Tontowi/Liliyana Tumbang di Final Kejuaraan Asia

Red:

Foto : dok. PP PBSI  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

WUHAN — Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet), gagal mencatatkan gelar juara pada turnamen Badminton Asia Champions (Kejuaraan Asia) 2016. Ganda campuran terbaik Merah Putih itu dipaksa pulang ganda unggulan Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, pada laga final yang digelar di Wuhan, Cina, Ahad (1/5).

Owi/Butet kalah dua dari tiga set pada laga tersebut. Pada set pertama, pasangan Indonesia sebetulnya bermain bagus dan mencatatkan kemenangan dengan skor akhir 21-16. Akan tetapi, kemenangan Cina pada set kedua dengan skor 21-9 memaksa dilakukan set ketiga. Pada set penentuan tersebut, Owi/Butet harus kandas 17-21.

Pada awal pertandingan, Tontowi/Liliyana berhasil menekan permainan dan unggul 6-2, 11-6, 17-9 hingga akhirnya menang 21-16. Namun, secara berkebalikan, Tontowi/Liliyana malah tak banyak bergerak pada gim kedua. Zhang/Zhao berhasil menguasai permainan, sementara Tontowi/Liliyana terus membuat kesalahan sendiri. Masuk ke gim penentu, tekanan Zhang/Zhao masih terasa. Mereka berhasil memimpin pertandingan dan tidak memberi kesempatan Tontowi/Liliyana berkembang terlalu banyak.

Saat ini Owi/Butet dengan Nan/Yunlei sudah 17 kali bertemu. Tercatat pasangan Cina sudah 12 kali menang. Sedangkan, duet Indonesia itu baru mencatatkan lima kali kemenangan. Sebelum bertemu di Badminton Asia Champions 2016, dua pasangan itu juga bertemu di Korea Terbuka 2015. Ketika itu, pasangan Cina mendominasi permainan dua set sekaligus. Owi/Butet pun kalah dengan skor 16-21 dan 15-21.

Dengan demikian, Owi/Butet gagal mempertahankan gelar yang mereka peroleh tahun lalu. Tahun lalu pada kejuaraan yang sama, Owi/Butet berhasil mengamankan podium juara setelah mengalahkan ganda campuran Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, dengan skor 21-16 dan 21-15.

Usai laga, Butet mengatakan, ia dan Tontowi sebenarnya tidak menjadikan Kejuaraan Asia sebagai target utama tahun ini. Hanya saja, setiap kekalahan akan selalu menjadi pelajaran, termasuk kekalahan kali itu.

 

"Turnamen ini sebenarnya tidak masuk dalam target utama kami. Jadi, apa pun hasilnya tidak akan memengaruhi persiapan kami menuju Olimpiade. Kami sudah berusaha yang terbaik. Selanjutnya kami akan terus bersiap lagi, latihan lagi," ujar Butet.

Sedangkan, Owi mengakui, dominasi permainan pasangan Cina memang membuat dirinya tertekan, terutama pada set kedua. Ia menyebut, kekalahan kali ini disebabkan dirinya dan Butet tak mampu mengontrol poin. Usaha untuk mengejar ketertinggalan sempat terjadi pada set kedua dan ketiga. Namun, diakuinya, pasangan Cina memiliki disiplin permainan yang lebih baik.

Meski begitu, dia tetap mengaku puas meskipun hanya keluar sebagai juara kedua. "Apa pun hasilnya kami tetap bersyukur. Ke depannya, ini menjadi evaluasi kami untuk bisa lebih baik. Banyak yang dipelajari dan akan diperbaiki lagi," kata Owi menambahkan. rep: Bambang Noroyono ed: Fernan Rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement