Senin 28 Mar 2016 15:15 WIB

Inggris Mengulang Sejarah

Red:

Foto: Reuters  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BERLIN--Inggris sanggup mengulang sejarah kala bertemu Jerman pada laga persahabatan yang berlangsung di Olympiastadion, Berlin, Ahad (27/3) dini hari WIB. Bermain di bawah tekanan tuan rumah dan sempat tertinggal dua gol, the Three Lions akhirnya mampu meraih kemenangan 3-2.

Sejak pertemuan kedua tim di Duesseldorf, 9 September 1987, tim yang bertindak sebagai tuan rumah selalu gagal membawa pulang kemenangan. The Three Lions juga mengulang kemenangan 2-1 pada 2008 di tempat yang sama serta kemenangan 5-1 pada 2001 di Muenchen.

Pada laga tersebut, Jerman sebenarnya sempat memimpin 2-0 terlebih dulu lewat gelandang Real Madrid, Toni Kroos, pada menit ke-43 serta bomber Fenerbahce, Mario Gomez, pada menit ke-57.

Akan tetapi, Inggris langsung memperkecil ketertinggalan lewat gol top skor sementara Liga Primer, Harry Kane, pada menit ke-61. Selang 10 menit kemudian, giliran striker Leicester City, Jamie Vardy, membawa the Three Lions menyamakan kedudukan lewat gol tendangan tumitnya memanfaatkan umpan silang Nathaniel Clyne.

Saat laga tampaknya bakal berakhir imbang, Inggris justru memastikan kemenangan lewat sundulan Eric Dier memanfaatkan umpan tendangan sudut Jordan Henderson. Kemenangan itu membuat Inggris kini memimpin dalam rekor head to head dengan Jerman dengan raihan 13 kemenangan berbanding 12 kemenangan.

Dilansir Sportsmole, Ahad (27/3), hasil ini membuat manajer Roy Hodgson merasa bangga terhadap penampilan anak-anak asuhnya. "Ini adalah performa terbaik kami. Saya pikir kami patut mempertahankan permainan ini. Mengalahkan juara Piala Dunia sangatlah menyenangkan," ujarnya kepada ITV Sport.

Senada dengan sang pelatih, Kane mengklaim timnya layak memenangkan laga melawan Jerman. Apalagi, pada laga tersebut, timnya banyak membuat peluang yang gagal menemui sasaran. "Ini malam yang besar bagi Inggris. Kami kembali menunjukkan seperti apa tim kami. Kami memiliki banyak peluang dan pada lain hari mungkin kami bisa mencetak beberapa gol lagi," ujar Kane, dikutip dari situs resmi FA.

Sementara, Vardy juga mengungkapkan kegembiraannya seusai mencetak gol pertamanya untuk Inggris. Meskipun hanya tampil sebagai pemain pengganti, penyerang berusia 29 tahun itu sanggup memanfaatkan sedikit peluang yang diperolehnya untuk mencetak satu gol ke gawang yang dikawal Manuel Neuer.

"Ini adalah salah satu pencapaian tertinggi saya. Saya hanya ingin terus-menerus bekerja keras dan mampu tampil baik di atas lapangan," ujar Vardy.

Sementara, pelatih Jerman, Joachim Loew, mengaku, timnya layak kalah pada laga tersebut. Ia menyoroti lini tengah timnya yang sering kalah berduel dengan para gelandang Inggris, seperti Henderson dan Dier.

"Kami (Jerman) memiliki beberapa masalah di lini tengah. Ada saat-saat kita benar-benar memiliki bola, tetapi direbut oleh lawan," kata Loew, dikutip dari situs resmi timnas Jerman.

Hal itu diamini Kroos yang mengakui Die Mannschaft tampil buruk pada paruh kedua. "Tentu saja kami memiliki formasi defensif baru. Akan tetapi, kemasukan gol dengan cara seperti itu tidak boleh dibiarkan," ujar Kroos.

Gelandang asal Juventus, Sami Khedira, juga sepakat dengan Kroos bahwa timnya sebenarnya tidak tampil buruk, terutama pada babak pertama. Menurut dia, timnya perlu meningkatkan performa mereka jika tak ingin mengulang kesalahan serupa pada Piala Eropa 2016. "Kami melakoni pertandingan dengan benar hingga gol kedua, tetapi selanjutnya, kami bermain jauh lebih buruk dan Inggris menang," ujarnya. rep: Anggoro Pramudya c31 ed: Fernan Rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement