Sabtu 09 Jan 2016 13:00 WIB

PBSI Tetapkan Fokus Utama pada 2016

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,PBSI Tetapkan Fokus Utama pada 2016

Kiki Sakinah 

Pemain yang diproyeksikan ke Olimpiade dijadwalkan mengikuti sejumlah turnamen demi mengamankan posisi pe ringkat dunia.

Memasuki 2016, Per satuan Bulu Tangkis Seluruh In donesia (PBSI)

dihadapkan pada sejumlah aktivitas dan target-target.

Usai mengumumkan daftar promosi dan degradasi atlet Pelatnas Cipayung, PBSI pun menetapkan fokus utama pada 2016. Tahun ini akan menjadi tan tangan besar bagi para pemain bulu tangkis Indonesia. Karena, mereka akan dihadapkan pada kompetisi ber gengsi dunia, yakni Olimpiade 2016 yang dihelat di Rio de Jenairo, Brasil, pada Agustus mendatang.

Wakil Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan, setidaknya ada enam turnamen yang menjadi fokus utama PBSI. Pada 15-21 Februari mendatang, beberapa wakil Indonesia akan unjuk gigi dalam perhelatan kua lifikasi Piala Thomas dan Uber 2016 yang akan digelar di Hyderabad, India. Pemain yang tergabung dalam tim inti kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2016 ini akan menjalani program persiapan dan karantina yang dimulai pada 11 Januari. Mereka ditargetkan untuk lolos ke putaran final.

Sementara itu, pelaksanaan final Piala Thomas dan Piala Uber 2016 sendiri dihelat di Kunshan, Cina, pada 15-22 Mei 2016. Achmad mengatakan, tim Thomas diharapkan mampu menembus final, sedangkan tim Uber dipatok mencapai semifinal.

Selanjutnya, wakil Indonesia juga akan turun di turnamen tertua di dunia, yaitu All England pada Maret 2016. PBSI menargetkan dua raihan gelar dari sektor ganda campuran dan ganda putra.

Setelah tradisi medali emas yang putus di Olimpiade 2012, tahun ini PBSI berharap Indonesia mampu memboyong dua medali emas. Sektor ganda putra dan ganda campuran ditargetkan untuk merebut gelar juara di Olimpiade Rio. Meski menjadi kejuaraan penting, Achmad mengata - kan, tidak ada persiapan atau program khusus untuk para pemain menjelang Olimpiade. Persiapan berjalan simultan seiring dengan pertandingan yang diikuti jelang Olimpiade.

\"PBSI tidak merencanakan training campatau program khusus karena sudah padat dengan pertandingan lain,\" jelas Achmad, di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (7/2).

Mereka yang diproyeksikan ke Olimpiade pun sudah dijadwalkan mengikuti sejumlah turnamen demi mengamankan posisi di tangga peringkat dunia. Sebagai perburuan poin jelang Olimpiade, pemain-pemain elite pun bakal memenuhi turnamen level grand prix gold.

Selanjutnya, PBSI akan fokus pada final Superseries Superseries yang men jadi turnamen penutup tahun 2016. Menurut Achmad, Indonesia membidik dua gelar di turnamen yang akan digelar di Dubai tersebut. Selain itu, PBSI juga akan menggelar Munas dan Penyempurnaan AD/ART pada Sep tember hingga Oktober mendatang.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky, menu- turkan, program PBSI ke depan akan mengatur turnamen yang akan diikuti para pemain untuk setahun ini. Dari total 10 turnamen tahun ini, pemain olimpian wajib menjadi juara di setiap turnamen yang dilewati. Namun, mereka bisa mengatur jadwal pertandin- gan yang bakal diikuti. Selanjutnya, pemain pelapis akan diikutkan dalam delapan turnamen dan pemain promosi turun di enam turnamen.

Baru ada beberapa wakil yang sudah mengantongi tiket Olimpiade. Di nomor ganda putra, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sudah aman ke Olimpiade. Sementara, pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi masih harus mengejar poin karena saat ini mereka masih menempati peringkat 10 dunia. Angga/Ricky harus mengejar peringkat delapan besar untuk mengantongi tiket Rio.

Di nomor ganda campuran, pasang an Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto sudah mengamankan tiket Olimpiade. Di nomor ganda putri, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Mahes wari juga sudah mengantongi tiket Rio. Sedangkan, di nomor tunggal putri, baru Lindaweni Fanetri yang aman ke Olimpiade. Di nomor tunggal putra, baru Tommy Sugiarto yang sudah aman ke Rio. Peringkat di bawahnya masih tertinggal jauh, yakni Ihsan Maulana Mustofa yang berada di peringkat 31 dunia dan Jonathan Christie yang masih ada di peringkat 38 dunia.

Meski demikian, Rexy mengatakan, tidak menutup kemungkinan keduanya mampu mengejar poin ke Olimpiade. Rexy justru menekankan agar pemain di nomor tunggal putra bisa tampil di 10 turnamen hingga April mendatang, guna mengejar per- ingkat 16 besar. Untuk menjaga performa para pemain agar tetap fit di Olimpiade nanti, PBSI akan mengatur turnamen mana saja yang bisa diikuti tim olimpian ini.

Untuk Olimpiade, PBSI memang menekankan pada dua sektor andalan, yakni ganda putra dan ganda cam- puran. Hal itu karena, menurut Rexy, selama ini regenerasi di sektor ganda lebih berjalan ketimbang di sektor tunggal. Selama kurun waktu 10-12 tahun ini, perkembangan dan regen- erasi di sektor ganda terus berkesinam bungan. Selain itu, pemain kini menurutnya lebih memilih bermain di sektor ganda daripada di sektor tunggal.

"Dua belas pemain di tim olimpian itu generasi lama. Sekarang kita siapkan generasi untuk tim Olimpiade 2020. PBSI akan siapkan regenerasi untuk meneruskan estafet para pemain unggulan," kata Rexy.

Meski demikian, ia mengatakan, kemajuan pada pemain juga kembali pada disiplin dan kemauan para pemain untuk memberikan penampilan yang terbaik. Sejauh ini tidak ada masalah dari sisi teknis atau cara per- mainan para pemain unggulan dan pelapis. Hanya, menurutnya, pelatih harus mendorong pemain dari segi mental atau psikologis mereka.

Sebagai langkah target regenerasi, Sekjen PP PBSI Anton Subowo mengatakan, PBSI menyelenggarakan ber - bagai turnamen untuk pemain muda, seperti junior master, sirkuit nasional, Milo Cup, dan Superliga Junior. Turna - men seperti Junior Master ini menurutnya menjadi investasi bagi regeerasi pemain. "Kita kirim pelatih pelat- nas ke daerah untuk coaching clinicdan ada pula program magang di pelatnas,"

jelasnya. (ed:fernan rahadi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement