Senin 21 Dec 2015 14:00 WIB

Aparat Diminta Tindak Tegas Oknum Suporter

Red:

SURABAYA — Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengaku sedih atas peristiwa bentrok antarsuporter hingga menimbulkan korban jiwa di kubu Aremania. Dua suporter Arema Cronus menjadi korban kekerasan oknum suporter Surabaya United di Pom Bensin Jl Raya Mantingan, Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (19/12).

"Sesama pencinta bola kok bisa saling menyakiti, bahkan ada yang meregang nyawa. Tindakan hukum diperlukan dan diberi hukuman yang keras pelakunya. Yang lain jangan terpancing untuk saling balas dendam," kata Gus Ipul, Ahad (20/12).

Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, meminta semua pihak suporter yang bertikai bisa menahan diri. Gus Ipul mengimbau agar pihak yang bertikai tidak melampiaskan kemarahan kepada masyarakat yang tidak bersalah. Selain itu, ia meminta juga jangan ada sweeping kendaraan yang dilakukan pihak tidak berwenang karena hal tersebut adalah tindakan ilegal. "Masyarakat Malang dan Surabaya itu saudara. Tidak semua pendukung Arema dan Bonek itu brutal. Yang ngacau hanya sedikit," katanya.

Sementara itu, CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani sebagai operator Piala Jenderal Sudirman menyesalkan adanya bentrokan antarsuporter yang terjadi di Sragen, Jawa Tengah, itu. Hasani meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dalang penyerangan Aremania serta mengungkap aktor di balik penyerangan tersebut. Dia juga berharap peristiwa ini yang terakhir kali dan tidak terulang lagi di kemudian hari.

Hasani menegaskan, pihak panitia penyelenggara sebenarnya sudah menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk perihal pengamanan. Hanya, situasi di lapangan sulit untuk diprediksi. Apalagi, tragedi penyerangan tersebut terjadi di Sragen. "Kami ingin aktor intelektualnya ditangkap. Tak mungkin penyerangan ini tidak ada yang memberi instruksi," kata Hasani saat dihubungi melalui seluler, Ahad (20/12).

Namun, Hasani menjelaskan, pihaknya tidak akan memberikan hukuman kepada Bonek dan Aremania. Sebab, selain peristiwa tersebut di luar stadion, pelaku juga adalah oknum, meski terafiliasi pada suporter sepak bola. Di samping itu, kedua kubu suporter juga tidak menghendaki peristiwa tersebut terjadi. Dengan demikian, baik Bonek maupun Aremania juga korban dari ulah oknum.

Sebelumnya, aksi penyerangan terjadi di Jalan Raya Mantingan, Sragen, pada Sabtu (19/12) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu rombongan pendukung Arema akan menuju Sleman untuk menyaksikan laga antara Arema dan Surabaya United di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (19/12).

Namun, rombongan ini diadang oleh oknum pendukung kesebelasan lain. Hingga saat ini pihak Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Sragen, Jawa Tengah, menetapkan 16 orang tersangka dalam tragedi berdarah itu.n ed:abdullah sammy

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement