Kamis 26 Nov 2015 15:00 WIB

KOI Rampungkan Rencana Induk Pelaksanaan Asian Games 2018

Red:

JAKARTA — Komite Olimpiade Indonesia (KOI) merampungkan Rencana Induk Asian Games 2018. Garis besar rencana penyelenggaraan pesta olahraga untuk negara-negara di Benua Asia itu sudah berada di tangan Kementeri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk diteruskan ke Istana Negara.

Ketua Umum KOI Erick Thohir menyampaikan sendiri Rencana Induk Asian Games 2018 tersebut ke meja Menpora Imam Nahrawi pada Rabu (25/11). Selanjutnya, tugas Kemenpora untuk melaporkan Rencana Induk tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sudah kami laporkan (Rencana Induk Asian Games 2018). Ada revisi, tapi tidak besar. Alhamdulillah positif, Kemenpora welcome. Ini tugas KOI, bagaimana pemerintah dan organ-organ mendukung," kata Erick Thohir, seusai mengadakan pertemuan dengan Menpora di Jakarta, Rabu (25/11).

Penyampaian Rencana Induk tersebut lebih cepat dari janji 10 sampai 15 hari sejak serah terima jabatan sebagai Ketum KOI, pada Senin (23/11). Ia pun menuturkan, KOI juga sudah melakukan audiensi dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.

Selanjutnya, KOI akan merampungkan master plan dalam dua sampai tiga hari ke depan. KOI lantas akan mempresentasikannya kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 28-30 November mendatang.

Untuk lokasi, ia menyampaikan ada dua lokasi utama penyelenggaraan kompetisi, yakni di Jakarta dan Palembang. Untuk di Palembang, akan menampung sekitar 7.000 atlet dengan sekitar 15 venue. Sedangkan, Jakarta akan menampung sekitar delapan sampai 10 ribu atlet, dengan 27 venue.

Mengenai sumber dana, pemilik Inter Milan ini menuturkan sebagian besar sumber dana dikucurkan oleh pemerintah. Namun, tidak menutup adanya dana sponsor dari pihak swasta. Setelah membentuk tim pelaksana, ia mengaku baru akan memulai kerja sama dengan sponsor internasional. Hingga saat ini, menurutnya, sudah ada tiga pihak swasta yang menawarkan sponsor.

Ia menegaskan, pelaksanaan Asian Games 2018 dengan tuan rumah Indonesia ini tidak boleh gagal. Dengan waktu yang semakin sempit, ia mengatakan, terus mendorong agar persiapan pelaksanaan kompetisi dilakukan sebaik dan sesegara mungkin.

"Bagaimana event olahraga ini jadi kebangkitan nasional, membentuk generasi bangsa dengan sportivitas," ujarnya.

Wakil Ketua KOI Muddai Maddang menjelaskan, Rencana Induk berisikan pembagian tugas terkait penyelenggaraan Asian Games. Termasuk sejumlah kementerian dan pemerintah provinsi tempat perhelatan empat tahunan itu digelar. Sebab, kata dia, Asian Games bukanlah agenda KOI melainkan penyelenggaraan yang melibatkan seluruh pemangku jabatan.

"Sudah dipastikan pembukaan itu di GBK (Gelora Bung Karno - DKI Jakarta dan penutupan ada di (Stadion) Jakabaring (Palembang)," terang dia.

Namun, masih ada beberapa persoalan dalam pelaksanaan Rencana Induk tersebut. Terutama untuk pembangunan nonarena, seperti wisma atlet di DKI Jakarta. Rencananya pembangunan perkampungan atlet tersebut mengambil lokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Muddai juga mengatakan, KOI akan menyampaikan Rencana Induk ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Kamis (26/11). Ini sekaligus untuk meminta penjelasan soal kesediaan pemerintah ibu kota soal belum adanya kepastian pembangunan wisma atlet tersebut.

"Karena ini (wisma atlet) harus diputuskan. Kalau tidak bisa di Kemayoran, harus kita carikan jalan keluar. Karena waktunya sudah sempit," sambung dia.n ed: abdullah sammy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement