Senin 05 Oct 2015 13:00 WIB

Anggota KOI Surati Rita

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Anggota KOI Surati Rita


JAKARTA — Anggota Komite Olahraga Indonesia (KOI) yang terdiri dari banyak persatuan badan cabang olahraga telah melayangkan surat resmi pada Rita Subowo. Lewat surat yang dikirim pada Jumat (2/10) itu para anggota menilai, Rita dan beberapa pengurus KOI telah melakukan pelanggaran.

Sekretaris Pengurus Pusat Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (PP Foksi) Dasril Anwar mengatakan, surat tersebut berisi tiga hal. "Surat pertama dengan Nomor 04/TK/RAI/-KOI/X/15/2 Oktober berisi tentang permohonan waktu pertemuan dengan ketua umum (Rita Subowo) di hari Selasa (6/10). Kita kirimkan juga kesepakatan rapat para anggota KOI peserta rapat anggota istimewa," kata Dasril, Ahad. 

Menurut Dasril, pengurus KOI telah melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi olahraga nasional itu. "Anggota berpandangan ada beberapa hal penyimpangan dan tidak sesuai anggaran dasar yang kita bahas dan kita putuskan dalam rapat anggota tersebut," ujarnya.

Karena itu, sejumlah pengurus cabang olahraga pun membentuk sebuah tim negosiasi. Tim itu, Dasril mengatakan, adalah para anggota KOI. 

Tim negosiasi akan bertugas mengawal KOI menjelang pemilihan ketua umum baru. Dia pun berharap, tim bentukan cabang olahraga itu bisa bertemu dengan pengurus KOI, terutama Rita Subowo. Dalam surat yang ditujukan ke Rita, juga turut dilampirkan absensi rapat anggota KOI pada Senin lalu (28/9).  Absensi rapat menjadi legmitimasi bagi pembentukan tim negosiasi.

Terkait dengan rencana pertemuan anggota dengan ketum, hal ini juga diiyakan oleh Sekjen Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Ambar Johana. "Selasa (6/10) pukul dua sore tim negosiasi akan datang ke kantor KOI dan menghadap ketua umum," kata Ambar. Ia dan para anggota lain akan fokus berjuang untuk KOI dengan cara mengomunikasikan rencana tim negosiasi kepada Rita dan berekonsiliasi.

Sementara itu, pengurus KOI juga telah membentuk tim sendiri menjelang kongres pemilihan ketua KOI. Tim yang dibentuk KOI adalah Tim Penjaringan Calon Ketua. 

Wakil Sekjen Komite Olimpiade Indonesia Hifni Hasan mengatakan, Tim Penjaringan yang diketuai oleh Wasekjen PBSI Achmad Budiharto sudah mulai aktif dari Jumat (2/10). Tim tersebut juga sudah membuka bursa pencalonan ketua umum KOI periode 2015-2019.

Menurutnya, sampai saat ini, Hifni belum bisa memberikan keterangan resmi terkait nama-nama yang maju ke pencalonan ketua umum KOI. "Belum tahu karena (bursa pencalonan) baru dibuka Jumat kemarin," ujar Hifni saat dihubungi Republika, Ahad (4/10).

Dikabarkan Sekretaris Menpora Alfitra Salam, Wakil Ketua Umum V KONI Pusat Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hukum Immanuel Robert Inkiriwang, dan Ketua Umum KONI Provinsi Sumatera Selatan Muddai Madang maju ke dalam bursa pencalonan. Namun, Hifni sendiri belum menerima berkas pendaftaran dari nama-nama tersebut.

"Baru rumor, belum secara resmi mereka melamar atau menyerahkan persyaratan," katanya. Tim Penjaringan juga memiliki mekanisme pemilihan berdasarkan persyaratan kriteria ketua umum dan pemilihan oleh anggota KOI. Terkait dengan pencalonan kembali Rita Subowo sebagai ketua KOI, Hifni mengkaim jika hal itu memungkinkan.

Namun, pernyataan Hifni soal diperbolehkannya pencalona Rita ditolak oleh mayoritas cabang olahraga. Para pengurus cabang menilai, majunya Rita adalah pelanggaran AD/ART. Karena alasan itu, para pengurus cabang yang merupakan anggota KOI membentuk tim penjaringan sendiri yang akan menyeleksi calon ketua umum baru.n c31 ed: abdullah sammy 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement