Selasa 23 Sep 2014 13:00 WIB
Asian Games Ke-17

Kericuhan di Venue Bulu Tangkis

Red:

INCHEON -- Di balik semua upaya maksimal yang dilakukan panitia lokal untuk menggelar Asian Games ke-17 Incheon 2014, ternyata masih ada sedikit kekurangan. Di Gyeyang Gymnasium, tempat digelarnya cabang olahraga bulu tangkis, sempat terjadi kericuhan antara penonton lokal dengan panitia penyelenggara.

Kericuhan itu berpangkal pada kesalahan alokasi tempat duduk untuk para penonton. Sebelumnya, panitia penyelenggara berencana memberikan sekitar 20 kursi di tribun terbawah untuk rombongan atlet dan kontingan Korea Selatan yang ingin menyaksikan rekan mereka bertanding, tepatnya saat tim tuan rumah menghadapi Jepang di lanjutan nomor beregu putra cabang bulu tangkis.

Namun, pihak penyelenggara justru mendapati tempat duduk itu telah terisi dengan penonton yang sudah membeli tiket. Ketika diminta pindah, para penonton itu berkeras tidak mau pindah lantaran merasa berhak karena sudah membeli tiket.

Selain itu, mereka juga tidak mau kehilangan tempat terbaik untuk bisa menyaksikan pahlawan-pahlawan bulu tangkis mereka berlaga. Bahkan sejumlah penonton sempat beradu mulut dengan sukarelawan yang meminta mereka untuk pindah.

Kemudian, salah satu penanggung jawab untuk event tersebut turun tangan dan ikut membujuk penonton. Akhirnya, setelah perdebatan yang berlangsung selama setengah jam, kericuhan itu mulai reda.

Para penonton itu akhirnya mau pindah ke sisi lain dari tribun tersebut tetapi di posisi yang sama. Pihak penyelenggara memberikan tiket yang baru kepada para penonton tersebut. Setidaknya, ada 20 penonton yang harus pindah dari tempat duduknya. Agaknya, kesalahpahaman ini terjadi lantaran buruknya koordinasi panitia penyelenggara, terutama di bagian ticketing.

Akhirnya, dengan sedikit menggerutu dan kecewa, para penonton itu pun pindah ke tempat yang baru. Kemudian tidak lama berselang, sejumlah atlet dan kontingen Korea Selatan tampak datang dan menempati kursi-kursi yang telah disediakan buat mereka sebelumnya.

rep:reja irfa widodo ed: fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement