Rabu 13 Aug 2014 12:00 WIB

Lebih Tajam, Garuda Jaya!

Red:

BANDAR SERI BEGAWAN — Timnas U-19 Indonesia tidak meratapi kekalahan, 1-3, atas Brunei Darussalam U-21 pada laga kedua Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) 2014. Skuat Garuda Jaya justru bertekad memperbaiki permainan saat menghadapi Vietnam U-19 di Stadion HBT, Rabu (13/8).

Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri sudah mencatat kelemahan-kelemahan tim yang harus diperbaiki. Namun, Indra enggan memerincinya. "Pada prinsipnya, setiap pertandingan selalu kami evaluasi dan perbaiki untuk peningkatan kualitas," kata Indra melalui pesan singkat.

Timnas U-19 masih lemah dalam transisi dari menyerang ke bertahan. Dua dari tiga gol Brunei yang dicetak Adi Said menunjukkan itu. Kekurangan lain adalah kesulitan membongkar pertahanan rapat lawan serta lemah dalam penyelesaian akhir. Alur bola timnas U-19 lebih banyak berkutat di luar kotak penalti. Saat mampu menembus masuk kotak 16 dan menciptakan peluang, para pemain depan gagal mengonversinya menjadi gol.

Asisten pelatih timnas U-19 Guntur Cahyo Utomo memprediksi tugas para pemain depan sedikit lebih ringan. Sebab, Vietnam akan bermain lebih terbuka, tidak menggunakan strategi ‘parkir pesawat’ seperti yang diterapkan Brunei. "Vietnam bakal bermain dengan cara mereka selama ini, yakni passing game," kata Guntur.

Vietnam sempat mengalahkan timnas U-19 dengan skor 2-1 pada fase grup Piala AFF 2013. Namun, Evan Dimas dkk sukses revans pada partai final melalui adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol hingga 120 menit pertandingan.

Guntur menegaskan, timnas U-19 juga tidak akan mengubah gaya permainan gara-gara kekalahan atas Brunei. Para pemain dituntut untuk terus bermain sesuai karakter. Yakni, dengan memeragakan bola-bola pendek dengan kombinasi umpan jauh serta mencoba lebih lama menguasai bola. "Kami tetap main dengan cara kami," ucap Guntur.

Ia menuturkan, para pemain harus mematangkan permainannya pada ajang HBT ini agar tampil maksimal pada putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober. Tim pelatih, kata Guntur, sangat mengapresiasi permainan tim saat melawan Brunei walau pada akhirnya menuai kekalahan. Tim pelatih melihat Evan Dimas dkk mampu bereaksi positif, khususnya pada babak kedua, untuk membongkar ‘parkir pesawat’ Brunei. "Yang pasti, mental pemain baik-baik saja," ujarnya.

Pelatih Vietnam U-19, Guillaume Graechen, selalu merotasi komposisi timnya dalam setiap laga. Pada laga perdana kontra Singapura, Graechen menurunkan pemain inti. Namun, pada laga kedua, saat takluk dari Malaysia, Graechen melakukan tujuh pergantian. Graechen diperkirakan akan kembali memasang komposisi terbaiknya melawan Indonesia.

Pelatih asal Prancis itu beralasan ia memanfaatkan ajang ini untuk meningkatkan kondisi fisik para pemain. "Jadi, akan selalu ada rotasi. Karena, ajang ini hanyalah persiapan kami menuju putaran final Piala Asia U-19," ujar Graechen, dilansir Brunei Times.

Timnas U-19 saat ini berada di peringkat lima Grup B dengan torehan satu poin. Pasukan Indra Sjafri tertinggal lima angka dari Kamboja di urutan pertama dan terpaut tiga poin dari Malaysia di tangga kedua. Sementara, Vietnam menempati peringkat tiga dengan koleksi tiga poin. Dengan tiga pertandingan tersisa, timnas U-19 harus bisa mengalahkan Vietnam untuk menjaga asa lolos ke semifinal. n red: satria kartika yudha ed: israr itah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement