Senin 09 Oct 2017 12:35 WIB

Sejarah Pita Pink dan Kampanye Kanker Payudara

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Seorang bocah melihat formasi pita dari manusia saat Kampanye Kesadaran akan Kanker Payudara di Jakarta.
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Seorang bocah melihat formasi pita dari manusia saat Kampanye Kesadaran akan Kanker Payudara di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Oktober diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara. Kampanye bulan kesadaran kanker payudara pertama kali digelar pada Oktober 1986.

Sejak 1991, pita berwarna merah muda atau pink pertama kali digunakan sebagai simbol kampanye peringatan bulan kesadaran kanker payudara. Pada awalnya, pengunaan pita pink lantaran dianggap sebagai warna yang feminin. Namun, sebenarnya ada sejarah yang terentang panjang terkait penggunaan pita pink tersebut.

Berdasarkan keterangan dari United Breast Cancer Foundation, penggunaan pita merupakan penanda dari rasa berduka atau berkabung. Simbol ini sudah diadopsi sejak Abad ke-19 silam.

Pada saat itu, seorang perempuan akan mengenakan pita kuning untuk mengenang anggota keluarganya yang menjalani wajib militer. Selain itu, untuk alasan yang sama, sebuah keluarga menempelkan atau mengikat pita kuning di depan rumahnya.

Penggunaan pita ini menjadi kian populer pada 1979. Pada saat itu, Penny Laingen, seorang istri dari warga Amerika Serikat yang ditahan di Iran menempelkan pita kuning di sebuah pohon di depan rumahnya. Hal ini sebagai bentuk dukungan kepada suaminya dan para tawanan asal AS lain. Satu dekade kemudian, para grup aktivis untuk HIV-AIDS menggunakan pita merah sebagai simbol gerakan mereka.

Di tahun yang sama, seorang penyintas kanker payudara, Charlotte Hayley, memperkenalkan penggunaan pita berwarna peach sebagai simbol untuk menggungah kesadaran masyarakat mengenai kanker payudara. Di setiap pita tersebut dilengkapi dengan kartu ucapan yang berisi pesan,''Insitut Nasional Kanker memiliki anggaran sebesar 1,8 miliar dolar AS setiap tahun, tapi hanya lima persen yang digunakan untuk pencegahan kanker. Bantu kami menggunggah kesadaran para legislator dan masyarakat Amerika dengan menggunakan pita ini.''

Tidak hanya itu, terinspirasi dari peta merah, Yayasan Susan G Komen juga menggunakan pita berwarna pink untuk dikenakan dalam sebuah acara amal, Komen New York City Race for the Cure. Pita ini dikenakan oleh para peserta dan para penderita kanker, serta penyintas kanker payudara.

Ide penggunaan pita pink ini pun disambut oleh editor in chief majalah Self, Alexander Penney, dan Wakil Presiden perusahaan Estee Lauder, Evelyn Lauder. Mereka kemudian membentuk yayasan Breast Cancer Research dan menetapkan pita pink sebagai simbol mereka.

Kampanye peringatan kesadaran terhadap kanker payudara pertama kali digelar pada Oktober 1986, dan pita pink menjadi simbol internasional untuk kesadaran pencegahan kanker payudara pada 1991. Kemudian, pada 1992, setiap organisasi internasional mendukung kampanye ini. Tahun 1992 pun ditetapkan sebagai tahun pita oleh New York Times, dilansir dari Indian Express.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement