Rabu 18 Jul 2012 15:36 WIB

Touring Bareng @ninjaownersclub Bogor ke Tanjung Lesung

Touring bareng NOC Bogor ke Tanjung Lesung.
Foto: NOC
Touring bareng NOC Bogor ke Tanjung Lesung.

JAKARTA -- Ini merupakan cerita touring saya bersama dengan rekan-rekan Ninja Owners Club (NOC) Bogor dan Bro Yayan. Sebenarnya, dimulai secara kebetulan ketika saya bertugas untuk diklat di Kota Bogor selama tiga minggu (18 Juni s/d 6 Juli 2012).

Ajakan Bro Amar (Ketua NOC Bogor) untuk touring ke Tanjung Lesung, bagi saya merupakan tawaran menggiurkan yang sulit ditolak. Apalagi, saya pribadi adalah penggila petualangan sekaligus penggemar touring.

Jumat (29/6) malam, Bro Amar dan Bro Yayan menjemput saya di mess Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan di jalan Gadog, Kota Bogor. Kemudian kami makan malam sekaligus berwisata kuliner di Roti Bakar Tampomas.

Kami bertiga memesan menu Roti Batam. Roti Batam adalah lapisan roti tawar yang dibalut dengan telur (seperti omelet sandwich) dan diolesi dengan selai markisa. Jujur, saya baru tahu kuliner yang satu ini. Rasanya benar-benar membuat saya ketagihan.

Selanjutnya, kami menuju ke rumah Bro Ade, salah seorang Dewan Gokil NOC Bogor, untuk bersilaturrahim dan bertukar pikiran demi kemajuan NOC. Malam semakin larut, kami bertiga pun pamit dan beristirahat di rumah Bro Amar.

Sabtu (30/6), Pkl. 08.10 WIB, delapan orang tim touring start dari kediaman Bro Amar untuk menjemput Bro Yaman dan Bro Doni di rumahnya. Beruntungnya saya, karena Bro Doni memiliki dua motor Kawasaki Ninja dan bersedia meminjamkan motor Ninja 150R-nya pada saya untuk touring. Sebelumnya, saya membonceng pada Bro Wandi.

Perjalanan menuju Tanjung Lesung pun kami mulai. Anggota tim terdiri atas sepuluh orang, yakni Bro Amar, Ade, Vio, Wandi, Yaman, Yudha, Dimas, Doni, Yayan, dan saya. Masing-masing mengendarai motor sendiri.

Jalan menuju ke Rangkas Bitung, provinsi Banten, sebagian rusak parah dan sedang dilakukan perbaikan di beberapa titik. Sedangkan beberapa bagian lagi merupakan jalan baru yang masih mulus, dengan tikungan-tikungan yang asyik untuk dilahap dengan cornering (merebah).

Saya sendiri, karena belum menyatu dengan motor dan faktor ban yang kecil dan sedikit botak, sempat kesulitan mengimbangi skill rekan-rekan NOC Bogor. Apalagi menurut Bro Doni, motor yang saya gunakan baru saja mengalami kecelakaan dan bengkok di bagian footstep kiri. Hal ini memang cukup mengganggu riding position dan feeling saya.

Setelah sekitar 3,5 jam riding dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, tim memutuskan berhenti di salah satu kedai di daerah Rangkas Bitung, provinsi Banten. Di sini kami beristirahat sambil makan dan minum untuk memulihkan stamina.

Setelah satu jam beristirahat, tim melanjutkan perjalanan untuk bertemu dengan Bro Erik dari NOC Bandung yang kebetulan saat itu sedang berada di rumahnya di daerah Rangkas Bitung. Kami singgah sebentar untuk beristirahat kembali sekaligus bersilaturrahim dengan Bro Erik dan keluarga. Selanjutnya, gas pol ke Tanjung Lesung.

Sore hari, tim tiba di areal wisata Tanjung Lesung. Sayangnya, seluruh penginapan yang ada telah penuh. Beginilah konsekuensi dari musim liburan sekolah maupun akhir pekan.

Tak ingin pulang dengan tangan hampa, tim pun melanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata pantai Carita di kabupaten Pandeglang, provinsi Banten. Di kawasan ini pun, villa telah penuh terisi. Tim survei NOC Bogor pun bergerak untuk mencari dan mem-booking villa yang kosong. Sambil menunggu, kami memborong otak-otak dan es kelapa muda sambil beristirahat di pinggir pantai.

Menjelang maghrib, tim survei berhasil menemukan sebuah villa yang baru saja dibatalkan oleh pemesan. Akhirnya, kami bisa bermalam dengan tenang di villa yang langsung menghadap ke pantai.

Acara malam hari kami isi dengan nongkrong bareng, serta makan malam bersama dengan menu ikan dan cumi bakar. Segelas kopi menghangatkan badan saat angin laut yang dingin berhembus tanpa henti. Saya sendiri, karena dilanda lelah dan kantuk yang luar biasa, akhirnya tertidur pulas malam itu. Sedangkan sebagian rekan yang lain memilih untuk bermain kartu.

Minggu (1/7) pagi, Saya bangun dari tidur dan memilih untuk menikmati suasana pantai kala itu. Udara dingin ditambah dengan hembusan angin sempat membuat saya menggigil, tapi tak setiap hari saya dapat menikmati suasana pantai Carita dengan pasir putihnya yang membentang indah.

Lagipula, sebungkus nasi dan segelas kopi telah siap tersaji untuk menghangatkan badan dan memberikan asupan energi saat itu. Bahkan setelahnya, beberapa rekan NOC BOGOR memilih untuk berenang di pantai.

Saya dan beberapa rekan lain, merasa cukup dengan menikmati suasana dari pinggir pantai yang hiruk pikuk dengan wisatawan. Melihat deburan ombak yang menyapu pantai juga sudah cukup memberikan ketenangan bagi saya.

Sayangnya, tim harus kehilangan seorang anggota pagi itu. Bro Yayan terpaksa harus meninggalkan tim dan kembali ke Jakarta lebih awal karena ada acara keluarga.

Pukul 11.00 WIB, tim yang kini terdiri atas sembilan orang, bersiap untuk kembali ke kota Bogor. Untuk mempersingkat waktu dan supaya tidak jenuh, tim memilih rute yang berbeda.

Kali ini saya sudah mendapatkan feeling ke motor. Akhirnya, saya bisa merangsek ke barisan depan saat rekan-rekan memacu kecepatan motornya sambil cornering di tikungan-tikungan mulus dan sebagian besar berkarakter cepat.

Tim sempat singgah untuk makan dan beristirahat di daerah Rangkas Bitung, Banten. Sore menjelang malam, tim pun tiba kembali di rumah Bro Doni untuk beristirahat. Selanjutnya, tim membubarkan diri.

Saya pun kembali ke mess Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan dengan dibonceng oleh Bro Wandi dan diantar langsung oleh Bro Amar. Sebelum berpisah, kami bertiga menyempatkan diri santap malam bersama di Warung Sate Haji Kadir yang terletak di seberang mess. Touring pun berakhir dengan lancar dan tanpa kendala berarti. Pukul 19.30 WIB saya telah tiba di mess.

Terima kasih kepada rekan-rekan NOC Bogor yang telah mengajak saya dan Bro Yayan touring bareng. Begitu eratnya persahabatan dan ramahnya sambutan dari rekan-rekan NOC Bogor: Bro Vio, Yaman, Yudha, Dimas, atas pengalaman dan kebersamaannya; Bro Ade atas sambutan dan foto-fotonya; Bro Doni untuk pinjaman motornya; Bro Wandi yang telah mengantarkan saya kembali ke mess meski harus berjuang menembus kemacetan Kota Bogor yang parah; Bro Amar atas ajakan dan sambutannya; Dan, Bro Yayan yang telah bersedia meluangkan waktunya demi kebersamaan sebuah keluarga yang disebut NOC INDONESIA.

Jadi, bergabunglah bersama NOC, dan rasakan sendiri bagaimana sebuah klub motor mampu memberikan kenyamanan dan kehangatan layaknya sebuah keluarga. NOC memang Truly Brotherhood.

ARISANDY JOAN HARDIPUTRA, S.E. (Bro Cecen)

NOC.683

Sekretaris NOC MEDAN

Rubrik ini bekerja sama dengan Ninja Owners Club

www.noc.or.id

@ninjaownersclub

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement