Senin 09 Oct 2017 16:03 WIB

Tour de Singkarak Momen Sumbar 'Panen Turis'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape kelima Tour de Singkarak 2016 di depan Gedung Bank Indonesia cabang Sumatera Barat, Rabu (10/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape kelima Tour de Singkarak 2016 di depan Gedung Bank Indonesia cabang Sumatera Barat, Rabu (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Tour de Singkarak diyakini bakal menjadi kesempatan bagi destinasi-destinasi wisata di Sumatra Barat (Sumbar) untuk menggaet sebanyak mungkin wisatawan, baik domestik atau mancanegara. Ajang balap sepeda internasional tahunan yang digelar di Sumatra Barat itu digelar pada 18-26 November 2017. 

Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menjelaskan, hingga saat ini Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat telah berkoordinasi dengan  kalangan pelaku usaha perhotelan dan penyedia jasa paket wisata untuk bersiap menyambut kenaikan jumlah kunjungan wisata. Meski belum ada perhitungan resmi berapa proyeksi lonjakan jumlah kunjungan wisata baik domestik atau internasional, namun Nasrul yakin kenaikan signifikan akan terjadi untuk wisatawan mancanegara. 

Berdasarkan pola yang ada setiap tahunnya saat Tour de Singkarak diadakan, wisman terbanyak yang berkunjung ke Sumatra Barat berasal dari Malaysia, Thailand, Iran, Singapuran, dan Selandia Baru. Nasrul pun memastikan secara umum hotel dan seluruh pelaku usaha penginapan di Sumatra Barat sudah siap menampung seluruh wisatawan. 

Namun yang tersiap, menurutnya, adalah hotel-hotel di Kota Padang. Dia mengatakan, hal ini lantaran belum banyak hotel berbintang selain di Kota Padang dan Bukittinggi. Nantinya, panitia akan mengoneksikan hotel-hotel di Padang dengan lokasi penyelenggaraan acara.

"Tapi semua sudah siap kok. Kami sudah koordinasi dengan pelaku usaha. Di Tanah Datar, Padang Panjang, Sawahlunto sudah siap. Hanya yang ke arah Dharmasraya belum," ujar Nasrul, Senin (9/10).

Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Oni Yulfian menambahkan belum menetapkan target khusus berapa banyak peningkatan kunjungan wisman dan wisatawan domestik. Menurutnya yang terpenting ustru target jangka panjang. Maksudnya, dengan perhelatan Tour de Singkarak ini diharapkan wisatawan mulai mengenal potensi wisata di Sumbar dan selanjutnya bisa kembali lagi berkunjung.

Oni juga mendorong penyedia jasa wisata untuk menawarkan paket-paket wisata semenarik mungkin kepada pengunjung yang ingin menyaksikan kompetisi balap sepeda Tour de Singkarak pada November nanti. Dia berharap peluang ini bisa ditangkap oleh pengusaha untuk membuat wisatawan 'kepincut' untuk bisa kembali lagi suatu saat nanti.

“Kami ingin ada paket wisata yang ditawarkan oleh pelaku usaha pariwisata di sini. Target kami lebih jangka panjang, agar bagaimana citra wisata Sumbar ini meningkat," ujar Oni.

Berdasarkan laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Barat, hingga awal Oktober ini sudah ada kenaikan pemesanan kamar hotel. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sejak pertengahan tahun memang terjadi tren peningkatan jumlah kunjungan wisata. 

Tercatat, jumlah wisman yang datang ke Sumatra Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayar pada Agustus 2017 sebanyak 5.209 orang. Angka ini naik 27,67 persen dibanding wisman pada Juli 2017 sebanyak 4080 orang.

"Yang datang ke Sumatra Barat, sangat bergantung pada penerbangan langsung yang menuju BIM. Nah, Tour de Singkarak nanti akan berimbas ke kenaikan kunjungan," ujar Kepala BPS Perwakilan Sumbar Sukardi.

BPS juga merilis tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatra Barat pada Agustus 2017 mencapai rata-rata 54,86 persen atau turun 2,45 persen dibanding TPK pada Juli 2017. Sementara rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang pada Agustus 2017 tercatat 1,53 hari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement