Kamis 26 Jun 2014 12:07 WIB

Tim Surili Himakova Mantapkan Langkah Menuju Ekspedisi

pertemuan antara Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) dengan pihak Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL).
Foto: Himakova
pertemuan antara Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) dengan pihak Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Kamis (19/06/2014) bertempat di Ruang  Komodo Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB telah berlangsung pertemuan antara Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) dengan pihak Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) terkait kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2014.

Ini merupakan pertemuan kedua setelah sebelumnya dilakukan pertemuan pada bulan Januari. Pertemuan kali ini berupa diskusi guna memantapkan persiapan keberangkatan, teknis di lapang sampai kepulangan. Adapun peserta yang hadir dalam pertemuan ini di antaranya Bapak Dr. Ir. Abdul Haris Mustari M.ScF (Pembina Himakova),

Abdul Mukti (Ketua Himakova), BPH Surili, Ketua Kelompok Pemerhati (KP), Ketua Divisi Tim Ekspedisi, dan perwakilan dari TNAL yakni Bang Andi dan Bang Puji Waluyo. Tema yang diangkat pada tahun ini ialah “Menggali Potensi Keanekaragaman Hayati dan Budaya Masyarakat Adat dalam Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Provinsi Maluku Utara”.

Tim akan berangkat sebanyak 81 orang yakni 80 orang anggota Himakova didampingi oleh 1 Pembina Himakova (Pak Haris). Ekspedisi akan dilakukan selama 21 hari. Waktu ekspedisi berubah dari rencana semula yang harusnya dilakukan tanggal 2-24 Juli menjadi 2-22 Juli 2014. Hal ini dikarenakan tim harus menyesuaikan dengan jadwal kapal laut saat kepulangan. Dengan demikian waktu efektif pengambilan data di lapang hanya sekitar 10 hari.

Keberangkatan dibagi menjadi 2 kloter, yakni pada tanggal 2 dan 3 Juli 2014. Tim yang berangkat pada kloter 1 akan mempersiapkan segala urusan administrasi di Balai TNAL dan berbelanja kebutuhan logistik. “Kita itu harus melakukan improvisasi saat di lapang, saat alat/bahan yang dibutuhkan tidak tersedia kita harus punya cara lain untuk mengakalinya” ujar Pak Haris menasihati sekaligus memotivasi peserta ekspedisi.

Delapan Kelompok Pemerhati (KP) yang tergabung dalam satu tim ekspedisi dibagi kedalam 3 wilayah yakni Binagara, Tayawi, dan jalur lintas Akejira-Binagara. Kelompok Pemerhati tersebut di antaranya Kelompok Pemerhati Mamalia, Burung, Herpetofauna, Kupu-kupu, Flora, Gua, Ekowisata, dan Fotografi Konservasi. Masing-masing KP menyebar ke tiap wilayah terkecuali KPG terfokus di Binagara. Di Binagara terdapat 41 personil, Tayawi 29 personil, dan Jalur lintas Akejira-Binagara 10 personil.

Masing-masing wilayah terbagi lagi menjadi sub-sub wilayah sesuai potensi kajian KPnya. Diantara ketiga wilayah, Jalur lintas Akejira-Binagara ini akan terasa istimewa karena jalur ini belum pernah dilewati dan dieksplorasi sebelumnya oleh pihak manapun, dan tim ekspedisi Surili Himakova lah yang pertama kali akan menjamahnya. Selain itu di jalur ini tidak ada jaringan komunikasi sama sekali dan medannya cukup menantang.

“Tim yang tergabung di jalur ini harus benar-benar menguasai metode pengambilan data dan menyiapkan fisik se-prima mungkin” ujar Bang Puji selaku PEH TNAL menginfokan. Namun demikian, pihak TNAL memastikan bahwa tim akan selamat dan baik-baik saja selama mengikuti prosedur yang ada. Sebab tim akan didampingi oleh petugas TNAL, dan porter/pamsuakarsa setempat yang sudah terbiasa dengan kondisi lapang yang demikian. Adapun hal lain yang harus diwaspadai adalah pencegahan Malaria mengingat Maluku terkenal sebagai endemik penyakit tersebut.

Pelepasan Tim Ekspedisi akan dilaksanakan pada Jumat (27/6) pukul 08.00 WIB di Lapangan RSS Fahutan oleh perwakilan Fakultas Kehutanan IPB dan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Tim akan berusaha mencari dan mengumpulkan data sebaik mungkin meski waktu yang tersedia cukup singkat. Semoga kegiatan dan kerjasama yang baik ini dapat berjalan lancar sampai akhir kegiatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement