Rabu 08 Dec 2010 23:47 WIB

Polisi Masih Tutup Pintu Masuk Gunung Bromo Melalui Malang

Rep: Asan Haji/ Red: Budi Raharjo
Gunung Bromo
Foto: AP
Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Polisi dari Polres Kabupaten Malang, hingga Rabu (8/12) masih menutup pintu masuk Gunung Bromo via Malang, kendati statusnya sudah diturunkan dari awas (evel IV) menjadi siaga (level III).  Padahal, Pusat Vulkanologi dan Metigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung sudah menurunkan status gunung berketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut (DPl) itu sejak pukul 12.45 WIB, Senin (6/12) lalu.

‘’Sesuai rekomendasi PVMBG Bandung dan Tim Tanggap Darurat Bromo, memang statusnya sudah diturunkan menjadi siaga.  Tapi, kondisi Bromo masih terlihat mengeluarkan asap hitam pekat yang tebal,’’ kata Wakapolres Kabupaten Malang, Kompol Anjas Gautama, Rabu (8/12).

Asap hitam pekat itu sering mengarah ke kawasan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kandungan asap tersebut dikhawatirkan mengandung zat-zat yang membahayakan bagi kesehatan. Makanya, polisi masih belum membuka pintu masuk Bromo lewat Jemplang, Ngadas, Kecamatan Ponokusumo tersebut.

Apalagi, terang dia, sampai saat ini masih belum ada instruksi dari Kapolda Jatim untuk menarik personel keamanan dari kawasan pintu masuk Bromo dari Malang itu. ‘’Kalau ada instruksi dari Kapolda, siang ini atau sore nanti mungkin semua personel akan ditarik,’’ katanya.

Personel keamanan dari Polres Kabupaten Malang diakui sebanyak 25 orang. Mereka disebar di beberapa tempat, khususnya di pintu masuk jalur menuju Bromo. Misalnya, di kawasan Jemplang, Ngadas, dan Wringin Anom.

Mereka masih siaga di tempat-tempa pintu masuk jalur menuju Bromo itu.  Mereka melarang warga sekitar apalagi wisatawan  masuk Bromo melalui pintu  tersebut.  Alasan Polres Kabupaten Malang masih bertahan menjaga pintu masuk tersebut, karena selain belum ada instruksi dari Kapolda Jatim, juga kondisi Bromo yang masih terlihat mengeluarkan asap hitam pekat.

Kebijakan Polres Kabupaten Malang tetap menutup pintu masuk jalur Bromo itu memang cukup beralasan. Sebab, secara visual Bromo masih mengeluarkan asap hitam pekat. Tekanan kepulan asap tebal itu mencapai sekitar 400-900 meter. Kepulan itu terkadang mengrah ke kawasan Pancokusumo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement