Senin 24 Apr 2017 17:54 WIB

MeSTI Hadirkan Simfoni Tarling dengan Konsep Kekinian

Pentas Pesona Indonesia-Simfoni Tarling
Foto: ist/dsp
Pentas Pesona Indonesia-Simfoni Tarling

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pegiat kesenian tarling Cirebon yang tergabung dalam komunitas Majelis Seni dan Tradisi Cirebon (MeSTI) menggelar pentas bertajuk "Pesona Indonesia-Simfoni Tarling".

Pentas yang digelar selama dua hari pada awal April lalu di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta menggabungkan tata konsep panggung, pencahayaan dan koreografi yang memukau.

"Pesona Indonesia-Simfoni Tarling" merupakan sebuah seni pertunjukan, perpaduan antara orchestra dan original tarling yang berkolaborasi dengan seni tari, seni sastra dan multimedia serta berbagai seni lainnya yang menjadi kekayaan nusantara.

"Pertunjukan menghadirkan sejarah dan perkembangan tarling dengan suguhan panggung, tata cahaya, tata artistik modern yang berlatar belakang tradisi Cirebon dengan menampilkan maestro tarling dari setiap zamannya," ungkap Dedi Kampleng selaku sutradara Simfoni Tarling, beberapa waktu lalu.

Diantara yang hadir antara lain H Sunarto (Kang Ato), Hj Uun Kurniasih, Hj Ningsih, Nunung Alvi serta Diana Sastra dengan iringan Oeblet Tabuhan Nusantara Etnic Orchestra.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, mengolaborasikan seni Tarling dengan berbagai bentuk seni lainnya serta bebunyian etnic orchestra nusantara menunjukkan seni tarling dapat dikonsepkan dengan tampilan menarik. Sehingga seni tarling dapat diterima dengan lebih mudah, terutama oleh anak muda.

"Tarling dikemas dengan estetika panggung kekinian. Kalau alakadarnya maka seni tradisi akan ditinggalkan penonton," ujar dia.

Ia mengatakan, saat ini sudah banyak anak muda yang lebih mudah terpapar dengan budaya pop yang hadir di televisi. Padahal sejatinya kesenian Tarling memiliki sarat pesan di dalam setiap penampilannya.

Pemilihan lokasi "Simfoni Tarling" di Graha Bhakti Budaya Jakarta dikatakannya juga untuk menunjukkan bahwa sudah saatnya Cirebon memiliki gedung kesenian yang memenuhi standardisasi pentas.

"Kami undang anggota DPRD untuk dapat melihat langsung bagaimana seharusnya gedung kesenian itu," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement