Kamis 01 Dec 2016 10:02 WIB

Suka Duka Menjadi Pembina Pramuka di Jambore Malaysia

Pembina Pramuka di Jambore Malaysia
Foto: Gerakan Pramuka
Pembina Pramuka di Jambore Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- 1.565 orang kontingen Gerakan Pramuka turut serta dalam kegiatan Jambore ke-13 di Malaysia. Kak Mahsun Ismail, Pinkonda Jawa Timur mengatakan, kegiatan ini akan memberi pengalaman bagi anggota Gerakan Pramuka dalam mengambil energi lapangan.

"Kalau belum utuh mengambil energi lapangan, kita bisa emosi. Namun pengalaman di Pramuka menjadikan kita bisa sabar dan solutif menghadapi berbagai situasi lapangan, seperti hujan deras, mati lampu dan keluhan anak-anak tentang air," ungkap Kak Mahsun yang dikenal murah senyum ini.

Ikut perkemahan di Bulan November risikonya hujan. Selain harus diakui, luas dan fasilitas Bumi Perkemahan di Jambore Malaysia ini, belum sebaik di Bumi Perkemahan Cibubur, Indonesia.

“Kalau saya pribadi, tidur ditenda sebulanpun tak ada masalah, yang penting air tersedia. Tapi kalau kita lihat dilapangan, sejujurnya daya tahan anak-anak kita, Pramuka Indonesia itu kuat, dari jumlah sebanyak itu, hanya beberapa yang sakit, saya menduga pengalaman bertemu teman baru, suasana gembira, yel-yel ala Indonesia menjadikan mereka sehat selalu," ujar Kak Kurnia Bakti, Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka yang menjadi CMT di perkemahan ini.

Semangat anak-anak Indonesia untuk ikut kegiatan internasional memang luar biasa, bahkan ada peserta dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sampai jual kerbau agar bisa ikut Jambore Malaysia ini.

“Ketika rasa kantuk datang di malam hari, kita para pembina tidak bisa langsung tidur, kita harus memastikan dulu semua peserta didik sudah ditenda. Jangan sampai mereka tidur dengan pakaian basah. Motivasi saya berlipat, salah satunya karena ada anak didik saya, sampai jual kerbau untuk bisa ikut kegiatan ini, namanya Andi Zulfikar Musa," ujar Kak Fadhullah Marzuki, Pimpinan Kontingen Derah Sulawesi Selatan.

Banyak suka dan duka menjadi pembina pendamping di perkemahan. Kak Yevi, pimpinan Kwarda Jambi mengatakan, “Menjadi pembina Pramuka itu pilihan, kalau ditanya, banyak mana suka dan duka?, ya tentu lebih banyak sukanya, apalagi jika nanti, 20 tahun akan datang anak-anak yang ikut perkemahan ini jadi orang berguna bagi masyarakat," jelasnya.

Diketahui, 13th Malaysian Scout Jambore adalah Jambore nasionalnya Malaysia. Gerakan Pramuka hadir sebagai undangan resmi. Kontingen Indonesia berjumlah 1565 orang, dipimpin oleh Kak Mardhani Zuhri dan CMT; Kurnia Bakti, Fahri Makkasau, Hariqo Wibawa Satria, dr. Evy, Suhardi dan Venny Indri.‎

Sedangkan nama-nama pimpinan kontingen daerah di Jambore Malaysia ini adalah; Mahsun Ismail (Jawa Timur), Djarot Muhammad Ali (Jawa Barat), Bainah Sari Dewi (Lampung), Aidil Fimansyah (Sumatera Selatan), Anom Atmaja (Bali), Zamroni (Jawa Tengah),  Prakoso (Jakarta), Abdul Basit Subandri (Sultra), Evie Lapian (Kaltim), Sego Wahyu (Kalsel), Yevi (Jambi), Alwis (Sumbar), Irwan Yuliadi (Riau), Tabrani (Aceh), Fadhullah Marzuki (Sulsel), Arie Ibrahim (Kalbar), Samsul Nasution (Sumut), Ifa Kusnaini (Kepri)

“Masih banyak nama-nama Pembina Pendamping di lapangan yang belum disebutkan, saya sebagai Pimpinan Kontingen Nasional bukan sebagai atasan disini, kita semua bekerja keras demi peserta didik kita. Bisa jadi Pembina Pendamping yang di tenda-tenda lebih keras kerjanya, dan lebih kurang istirahatnya daripada saya dan CMT, saya sampaikan juga salam hormat dari Ketua Kwarnas, Kak Adhyaksa Dault kepada semua Pinkonda dan Pembina Pendamping”, ujar Kak Mardhani Zuhri, Ketua Kontingen Gerakan Pramuka yang selalu berada di Bumi Perkemahan selama di Malaysia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement