Sabtu 23 Jul 2016 23:55 WIB

Warga Bentuk Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas

Seorang pelajar menyeberang melalui jembatan gantung di atas Sungai Ciliwung menuju kawasan Kampung Poncol di Jakarta, Senin (4/4). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Seorang pelajar menyeberang melalui jembatan gantung di atas Sungai Ciliwung menuju kawasan Kampung Poncol di Jakarta, Senin (4/4). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Puluhan warga yang tinggal di bantaran sungai wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, Jawa Barat, bergabung membentuk Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) untuk menghadirkan informasi dini bahaya banjir akibat luapan Sungai.

"Awalnya komunitas ini hanya diprakarsai oleh lima orang yang peduli dan berjiwa sosial, namun sejak deklarasi dilakukan pada awal 2016 hingga kini sudah ada 30 anggota yang bergabung," kata Ketua KP2C Puarman di Bekasi, Sabtu.

Hal itu dikatakannya, usai menghadiri agenda halal bihalal para pengurus KP2C bersama dengan tamu undangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bendung Kali Bekasi, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah relawan di Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Sabtu (23/7).

Dikatakan Puarman, komunitas yang diklaim tidak berafiliasi pada kepentingan politik manapun itu memiliki semangat untuk menjadi garda terdepan dalam menghadirkan informasi yang akurat dan tepat terkait situasi debit Sungai Cileungsi-Cikeas kepada puluhan ribu jiwa penduduk yang tersebar di bantaran sungai.

"Selama ini kami rutin menghadirkan informasi berkaitan dengan situasi di Sungai Cileungsi, Sungai cikeas dan Kali Bekasi yang ada dalam satu Daerah Aliran Sungai (DAS) kepada para pengurus RT, RW dan unsur pemerintah dengan dana swadaya," katanya.

Informasi itu dihimpun langsung oleh pihaknya melalui petugas pos pantau di bagian hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas secara berkala dan berkelanjutan untuk diteruskan kepada warga.

"Informasi debit air kita himpun dari seorang petugas di pos pantau Kelapa Nunggal Bogor sebagai hulu Sungai Cileungsi dan seorang petugas lainnya di perbatasan Nagrak-Ciangsana sebagai titik pantau Sungai Cikeas," katanya.

Informasi tersebut dilaporkan dua petugas pantau kepada pengurus KP2C sehari dua kali pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB dalam situasi normal.

"Namun bila dalam situasi darurat, petugas akan menyampaikan ifnormasi debit air setiap jam, bahkan 30 menit sekali info kami update dari petugas pantau," katanya.

Informasi itu selanjutnya disebarluaskan kepada masyarakat daninstansi terkait, khususnya para warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai melalui layanan aplikasi Telegram maupun media sosial Whatsapp (WA).

Informasi itu meliputi keterangan jam, tinggi muka air dan situasi cuaca secara aktual.

Sejauh ini, kata dia, sedikitnya sepuluh perumahan di sepanjangan bantaran Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas dan Kali Bekasi telah memperoleh informasi tersebut.

Pemukiman tersebut di antaranya, bantaran Sungai Cikeas; Vila Mahkota Pesona, Vila Nusa Indah 3, Vila Jatirasa dan sebagian Vila Nusa Indah 1.

Bantaran Sungai Cileungsi; Vila Nusa Indah 2 dan sebagian Vila Nusa Indah 1.

Bantaran Kali Bekasi; Perumahan Pondokgede Permai, Kemang Ifi Graha, TNI AL, Pondok Mitra Lestari, Jaka Kencana dan Kemang Pratama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement