Kamis 26 May 2016 11:53 WIB

Tiba di Sawahlunto, Kapsul Waktu FCTC dapat Dukungan Wali Kota

Wali Kota Sawahlunto apresiasi kehadiran Kapsul Waktu FCTC
Foto: Lentera Anak Indonesia
Wali Kota Sawahlunto apresiasi kehadiran Kapsul Waktu FCTC

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapsul Waktu FCTC tiba di Sawahlunto pada 15 Mei kemarin, diserahterimakan dari Yori Marlika, Pembaharu Muda Mentawai yang juga aktivis Sahabat Remaja Mentawai, kepada Renaldo Pratama, Pembaharu Muda dari Sawahlunto yang juga aktivis Forum Anak Kota Arang (FAKA) Sawahlunto.

Kapsul Waktu FCTC (Framework Covention on Tobacco Control) merupakan traktat internasional untuk pengendalian global epidemi tembakau.

Tibanya Kapsul Waktu FCTC di Sawahlunto disambut suka cita Komunitas FAKA Sawahlunto. Bersama komunitas FAKA, Renaldo melakukan edukasi ke sekolah-sekolah di Sawahlunto untuk menjelaskan bahaya rokok dan pentingnya FCTC untuk melindungi generasi muda Sawahlunto.

“Kehadiran Kapsul Waktu FCTC adalah dukungan bagi FAKA dan pemerintah kota supaya anak-anak Sawahlunto mendapatkan haknya terbebas dari asap rokok dan iklan rokok,” kata Renaldo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/5).

Bahkan, komunitas FAKA Sawahlunto juga beraudiensi dengan Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, untuk menjelaskan Ekspedisi Kapsul Waktu FCTC sebagai simbol komitmen pembaharu muda untuk mendukung aksesi FCTC. Wali Kota Ali Yusuf yang didampingi Wakil Wali Kota, Ismed, sangat mengapresiasi kehadiran Ekspedisi Kapsul Waktu FCTC di Sawahlunto.

Bentuk apresiasi tersebut adalah mengeluarkan surat rekomendasi kepada seluruh kepala sekolah di Sawahlunto untuk memfasilitasi kehadiran aktivis FAKA yang akan mengkampanyekan bahaya rokok dan pentingnya Indonesia aksesi FCTC.

“Kami bertujuan menjadikan Sawahlunto sebagai kota layak anak. Kami berjanji di tahun 2017 Sawahlunto akan bebas dari iklan dan asap rokok di­sepanjang kota, khususnya lem­baga pendidikan dan lem­baga kesehatan,” tegas Ali Yusuf.

Setelah Sawahlunto, ekspedisi Kapsul Waktu FCTC berlanjut ke kota Padang, Sumatera Barat. Gesyca Rikhafina, Pembaharu Muda kota Padang dan aktivis Koalisi Muda & Kependudukan (KMK) Padang, bersama Febrian, Pembaharu Muda kota Padang dan aktivis Ruandu Padang, menegaskan pentingnya FCTC untuk menyelamatkan bonus demografi bagi seluruh generasi muda di Padang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement