Kamis 07 Apr 2016 08:48 WIB

Bumikan Wayang di Masyarakat, Wayang Kautaman Gelar 'Sotya Ghandewa'

Wayang Orang Kautaman gelar pertunjukan 'Sotya Ghandewa' pada 9 hingga 10 April 2016 di Teater Kautaman, Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Foto: dok: Wayang Orang Kautaman
Wayang Orang Kautaman gelar pertunjukan 'Sotya Ghandewa' pada 9 hingga 10 April 2016 di Teater Kautaman, Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses dengan pementasan di tahun 2015, kelompok Wayang Kautaman akan kembali menggelar satu pertunjukan bertajuk "Sotya Gandhewa". Pementasan akan berlangsung pada 9 hingga 10 April 2016 di Teater Kautaman, Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Ira Surono, produser pementasan Wayang Kautaman mengatakan, pementasan ini sebagai bentuk eksistensi pihaknya bersama seniman lainnya dalam mementaskan pementasan wayang, khususnya wayang orang.

"Tahun kemarin kita sukses menggelar pertunjukan bersamaan dengan ulang tahun gedung pewayangan. Saat itu saya tidak ingin program ini hanya satu kali digelar, tapi bisa berlangsung setiap tahun," ujar Ira Surono, Rabu (6/4) kemarin.

Berbeda dengan pertunjukan wayang orang biasanya, jelas Ira, pihaknya menghadirkan satu pertunjukan yang menekankan pada proses kreatif dan unsur kekinian. Namun dengan tidak meninggalkan tradisi wayang itu sendiri.

"Waktu itu memang visi kita adalah menggelar wayang orang yang tidak seperti kebanyakan. Proses yang panjang dan detail, kita garap dari semua unsur yang terlibat sehingga bisa punya satu karya bersama," ujar Ira.

Nanang HP selaku sutradara mengatakan, selama ini banyak generasi muda yang mengidentikkan wayang orang sebagai hal yang kuno dan lambat. Meski jika ditanya lebih dalam, masing-masing dalam pribadi mereka sebenarnya bangga dengan kekuatan budaya wayang.

Hal inilah yang menjadi salah satu fokus usaha dari Komunitas Wayang Kautaman, yakni bagaimana membuat wayang tidak berjarak yang jauh dengan masyarakat. Baik dari sisi hiburan dan estetika.

"Wayang kembali menjadi bagian kehidupan masyarakat. Jadi yang diusahakan adalah membumikan wayang untuk hidup di masyarakat baik desa ataupun kota," ujar Nanang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement