Sabtu 19 Mar 2016 14:36 WIB

Melahirkan Hafidz Alquran di Rumah Belajar Miranda

Duta Besar berfoto bersama Maya Miranda Ambarsari selaku founder 'Rumah Belajar Miranda' serta staf dan guru lembaga tersebut
Foto: Republika/Hazliansyah
Duta Besar berfoto bersama Maya Miranda Ambarsari selaku founder 'Rumah Belajar Miranda' serta staf dan guru lembaga tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Belajar Miranda merupakan satu tempat belajar yang diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu mendapat pelajaran tambahan di luar pendidikan resmi. Berbagai program, mulai dari bahasa Inggris, matematika, belajar baca dan tulis hingga taman pendidikan Alquran.

Menariknya, semua itu bukan sekadar pelajaran tambahan, namun program profesional yang sengaja dibeli franchise-nya untuk diterapkan di rumah belajar.

"Untuk mendapat semua pelajaran itu, anak-anak tidak dikenakan biaya. Atau berapa pun yang mereka bisa, kita terima. Mau lima ribu, dua ribu, kita terima," ujar Maya Miranda Ambarsari, founder dan juga pemilik Rumah Belajar Miranda kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Rumah Belajar Miranda berada di bilangan Sawo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurut Maya, kehadiran rumah ini tidak serta merta mudah. Ada satu proses dan tujuan penting yang ingin dicapai Maya.

Berawal dari ibunya yang mendirikan majelis taklim di rumah tersebut. Majelis tersebut bertujuan mengembangkan sumber daya ibu-ibu dari golongan masyarakat kelas menengah ke bawah yang berada di sekitar lingkungan rumah tersebut.

"Rumah sini kan memang dekat dengan pasar Cipete. Jadi banyak ibu-ibu yang beraktifitas di pasar diajak untuk berkembang," ujar Maya.

Program pengembangan yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari kelas kecantikan, kelas pengelolaan uang, hingga pemberian dana pinjaman modal usaha yang bisa dikembalikan kapan saja oleh para ibu-ibu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement