Kamis 26 Nov 2015 13:40 WIB

Spirit Hijau SHARP Greenerator

Penandatanganan Deklarasi Hijau oleh SHARP dan perwakilan kelompok nirlaba lingkungan, Rabu (25/11)
Foto: seid
Penandatanganan Deklarasi Hijau oleh SHARP dan perwakilan kelompok nirlaba lingkungan, Rabu (25/11)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) meluncurkan komunitas pencinta lingkungan yang diikuti oleh anak-anak muda se-Jabodetabek. Komunitas ‘hijau’ yang diinisiasi oleh SEID ini diberi nama SHARP Greenerator, yang dimaksudkan untuk membangkitkan semangat dan menggerakan para generasi muda akan pentingnya melestarikan lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati.

“SHARP Greenerator merupakan wujud nyata dari komitmen SEID untuk terus memberikan timbal balik kepada lingkungan dan masyarakat di mana pun SHARP beroperasi. Kami berharap, komunitas ini dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan energi positifnya di bidang pelestarian lingkungan” tegas General Manager Brand Strategy Group Division SEID Haruhiko Sano, Kamis (26/11).

 

Melalui SHARP Greenerator, ujar Sano, kaum muda dapat melihat, mendengar, dan merasakan secara langsung alam bebas sehingga mereka mampu memahami tata ekosistem yang sesungguhnya.

Saat komunitas ini diluncurkan, anggota yang terdaftar sudah mencapai lebih dari 50 orang dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) di Jabodetabek. Saat peluncuran, Rabu (25/11) kemarin, mereka pun langsung diajak tur berkeliling Kebun Raya Bogor dalam ajang wisata flora guna lebih mengenal keanekaragaman tumbuhan yang ada di Bogor.

Nantinya, para siswa yang tergabung dalam SHARP Greenerator ini memperoleh lebih banyak lagi kesempatan mengikuti berbagai workshop pelestarian lingkungan rutin bersama SEID.

Untuk mendukung aktivitas komunitas ini, SEID pun menggandeng sejumlah mitra organisasi nirlaba lingkungan hidup, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor untuk aktivitas pelestarian keanekaragaman hayati, Transformasi Hijau (Trashi) untuk aktivitas yang berkaitan dengan isu Reduce, Reuse, dan Recycle, serta budidaya organic.

Ada pula Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) untuk aktivitas konservasi ekosistem laut dan pesisir, World Wild Fund (WWF) Indonesia untuk isu yang berkaitan dengan perubahan iklim dan energi terbarukan, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation untuk aktivitas konservasi orangutan.

“Kami optimistis para anggota komunitas dapat menyalurkan semangat dan pengetahuan yang telah didapatkan. Sehingga impian kita semua untuk memiliki bumi yang lestari dapat terwujud tak lama lagi,” ujar Pandu Setio, Manager PR, CSR, & Promotion SEID.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement