Rabu 25 Mar 2015 23:39 WIB

Komunitas Pemberani Sokong Enam Program Pemberdayaan Masyarakat

Red: M Akbar
Komunitas Pemberani
Foto: istimewa
Komunitas Pemberani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Pemberani telah menjaring enam proyek sosial yang dianggap layak untuk mendapatkan pembiayaan melalui gawean crowdfunding, yakni mengumpulkan dana secara bergotong royong. Enam aktivitas sosial ini merupakan hasil seleksi dari 20 proposal yang telah diterima melalui laman Wujudkan.

Tejo Wahyu Jatmiko, salah satu inisiator Komunitas Pemberani dari Perkumpulan Indonesia Berseru, mengatakan enam proyek sosial ini dinilai telah memenuhi unsur untuk memberikan peran nyata ke tengah masyarakat. Para peserta proyek ini adalah kaum muda berusia antara 18-29 tahun.

''Kami menyadari, tingginya penggunaan internet di Indonesia serta keaktifan anak muda sebagai penguna, merupakan potensi untuk menggerakkan perubahan secara berkelanjutan. Kami berharap melalui kegiatan crowdfunding ini bisa mendorong terwujudnya perubahan itu,'' kata Tejo di Jakarta, Rabu (25/3).

Untuk enam aktivitas yang akan menjalankan proyeknya melalui aktifitas crowdfunding ini adalah komunitas Kayanara. Komunitas ini memiliki lima orang inisiator yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan yang disiapkan adalah memberikan pelatihan art wood serta manajemen keuangan kepada anak-anak putus sekolah di Yogyakarta.

Prabandika Wirayuda, perwakilan dari Kayanara, menjelaskan target awal dari kegiatan yang disiapkan ini adalah dua orang pekerja kayu. ''Kita juga mendorong nantinya mereka yang kita libatkan dalam kegiatan ini bisa mengikuti kejar paket C. Kami sengaja melakukan ini karena sebagian dari mereka nyaris hanya tamatan SMP saja,'' jelasnya.

Proyek lainnya adalah Jurnalistik Research yang digagas oleh mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Tema yang diusung adalah melakukan pendataan terhadap pangan lokal Bogor. ''Output-nya berupa buku yang akan berisi mengenai penganan khas Bogor. Di dalamnya berisi mengenai sejarah, bagaimana cara pembuatannya dan inovasi yang mungkin dapat dikembangkan,'' ujarnya.

Lalu dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang diwakili oleh Mohammad Handar menyodorkan proyek sosial bertajuk Wisata Edukasi Kreatif Sampah di Bekasi. Kegiatan ini memfokuskan pada tiga kegiatan utama, yakni pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan kesadaran terhadap lingkungan.

Kemudian Tri Rahayu bersama empat orang rekannya dari Universitas Indonesia (UI) menyiapkan kegiatan Conserfashion. Kegiatan ini dilatari dengan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia yang dikemas lewat aktifitas fashion. ''Target kami tentunya adalah para pecinta fashion, kelompok pecinta alam dan juga masyarakat umum. Di dalamnya akan ada workshop terkait tema yang kami usung tadi,'' ujarnya.

Sementara dua kegiatan lainnya diinisiasi oleh Hermitianta dari Yogyakarta dengan program Panganku Panganku. Tujuanya menghadirkan sistem pangan sehat dan berkeadilan. Sedangkan proyek lainnya adalah Padepokan Pemuda Pemudi yang menginisiasi ruang tumbuh untuk mengasah kemampuan soft skill anak muda Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement