Kamis 19 Mar 2015 10:30 WIB

Konser Wayang Techno CDS 2015, Inovasi Wayang Golek Berbasis Teknologi

Rep: MJ02/ Red: Agus Yulianto
Wayang tekno.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wayang tekno.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kesenian tradisional khas Jabar wayang golek, kini dimainkan dengan cara baru. Kesenian wayang itu kini dipadupadankan dengan teknologi yang berkembang saat ini. Harapanya, kesenian ini tak hanya dinimkati oleh masyarakat Jabar seja, tapi juga oleh berbagai kalangan masyarakat dunia.

Wayang berbasis teknologi ini pertama kali dipertunjukkan pada Rabu (18/3) di Auditorium Lokantara Budaya RRI, Bandung dalam ‘Konser Wayang Techno CDS 2015’. Konser ini diselenggarakan oleh Yayasan Citra Dangiang Seni (CDS) bekerja sama dengab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kota Bandung, MGMP Seni Budaya Kota Bandung, dan RRI Bandung

Pada pertunjukkan kali ini, Wayang Golek Techno CDS dimainkan oleh Ki Dalang Asep Aceng Amung Sutarya. Menurut Ketua Yayasan Citra Dangiang Seni Cecep Dadi Setiadi, wayang golek perlu dikembangkan dan digabungkan dengan teknologi. Karena itu hadirlah Wayang Techno CDS.

“Wayang Techno CDS mengedepankan teknologi dan seni. Sebuah mahakarya inovatif, atraktif dari pengembagan budaya tradisional dikemas semenarik mungkin agar dikenal dan diterima seluruh lapisan masyarakat,” ujar Cecep.

Cecep mengatakan, pertujukkan ini dibuat di Kota Bandung untuk dikonsumsi dan dipelajari oleh siswa SMP. Kata dia, pihaknya sangat berkepentingan untuk memperkenalkan seni budaya tradisional kepada mereka dengan media wayang golek.

Karena itu, pertunjukan wayang tekno ini jelas berbeda dengan wayang biasanya. Menurut Cecep, pertunjukan wayang ini menggunakan efek multimedia, latar tempat, pengemasan animasi, efek animasi dan lighting. Juga, yang membuatnya berbeda dari wayang biasanya yaitu menggunakan soundsistem dan soundefek yang mendukung pertunjukan wayang golek.

Dikatakan Cecep, perbedaan wayang tekno dan wayang biasa, juga ada pada durasi dan cerita lebih dipersempit. Seperti tokoh Gatot Kaca, nantinya akan lebih fokus pada ilmu kekuatan yang dia miliki. “Sehingga, anak-anak menjadi tahu,” katanya.

Pengembangan inovasi wayang golek yang sudah ada dari 1918 ini, dikolaborasikan dengan teknologi supaya semakin banyak masyarakat yang menyukai kesenian tradisional khususnya wayang golek. Acara ini akan disukai oleh kalangan tua dan muda. Bahkan, anak SD pun akan menyukainya.

Perlunya inovasi ini, kata Cecep, karena wayang golek sudah banyak dilupakan generasi muda. Oleh karena itu, diambil target anak SMP yang masih labil supaya mudah diarahkan untuk mencintai budaya sendiri.

Baru kemudian, nanti dikenalkan kepada siswa SD, SMA hingga perguruan tinggi. Dengan begitu, Cecep meyakini, wayang golek akan lebih disukai dibanding acara lain, seperti Batman, Spiderman, dan sebagainya.

Meskipun dilakukan inovasi, tapi tidak akan menghilangkan esensi wayang golek tradisional. Cecep mengatakan, ini lebih mengkerucutkan dari segi waktu saja, sehingga dari yang biasanya pertunjukan wayang itu dilakukan semalam suntuk, tapi sekarang hanya beberapa jam. “Kita buat konser wayang dengan durasi minimalis, tetapi begitu selesai penonton puas,” ujarnya.  

Dikatakan Cecep, pertunjungan wayang tekno ini juga tetap memperhatikan pakem-pakem pada pertunjukan wayang golek. Untuk ke depannya, kemungkinan wayang tekno akan dibuat pakem tersendiri, tidak mengikuti yang sudah ada.

Cecep berharap, dengan adanya inovasi ini dapat membangkitkan gairah seniman-seniman di Kota Bandung. "Seni tradisional bisa dikembangkan, diapresiasi, bahkan dipromosikan ke seluruh Indonesia sampai luar negeri," katanya.

Mulai 23 Maret nanti, wayang tekno ini akan ditampilkan di depan siswa SMP. Penampilan wayang tekno ini dilakukan setiap Senin  Jumat, hingga 22 Juli 2015. Harapannya, wayang tekno ini bisa 'perform' ke seluruh Indonesia. Karena, kesenian budaya Indonesia menjadi kebanggaan Kota Bandung dan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement