Kamis , 16 Jun 2016, 18:33 WIB

Data Satelit Lapan Dipakai untuk Himpun Data Pangan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Kementrian Pertanian
Panen padi di Tuban, Rabu (30/9).
Panen padi di Tuban, Rabu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengoptimalkan penggunaan teknologi citra satelit dalam menghimpun data pangan. Kementan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi, data dan informasi penginderaan jauh satelit. MoU ditandatangani Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono dengan Sekretaris Utama Lapan Ignatius Loyola Arisdiyo.
 
“Kita ingin mendukung pembangunan pertanian melalui upaya perbaikan kualitas data pangan,” kata Hari Priyono saat memberikan arahan dalam penandatanganan MoU, Kamis (16/6).

Fungsi citra satelit di antaranya digunakan untuk memantau pertanaman padi mulai dari fase penggenangan, fase tanam, vegetatif-1, vegetatif-2, vegetatif maksimum, generatif-1, generatif-2, hingga panen dan bera, dipantau menggunakan citra landsat-8.

Adapun data Lapan yang digunakan untuk mendukung perbaikan data pangan, lanjut dia, berupa citra satelit. Mereka di antaranya citra yang digunakan yakni CitraIkonos, GeoEye, QuickBird, WorldView-1, WorldView-2, dan Pleides.

Perangkat-perangkat tersebut digunakan untuk pemetaan lahan pertanian sawah, perkebunan, hortikultura maupun pemetaan infrastruktur jaringan irigasi, jalan usaha tani dan lainnya. Digunakan pula Citra Landsat, NOAA, dan MODIS digunakan untuk peramalan fase pertanaman padi.
 
Menurut Hari, hasil dari citra satelit sangat bermanfaat digunakan sebagai sarana early warning system dan bahan pengambilan kebijakan pangan. Hasil pengolahan data citra satelit akan ditindaklanjuti  dengan melakukan ground-cek di  beberapa lokasi untuk mengevaluasi validitas dan kemantapan sistemnya. apabila sudah teruji andal terhadap formula citra satelit,

Kementan akan menjadikannya sebagai pengganti metode pengukuran luas tanam, panen dan produktivitas yang dilakukan konvensional. Ia berharap hasil citra satelit juga dapat menjadi second-opinion terhadap keraguan data pangan yang saat ini banyak diperdebatkan.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Suwandi menambahkan kelebihan pemantauan pertanaman padi melalui citra satelit tidak akan menipu. Hasil akurasinya juga lebih tinggi serta mampu meminimalisir personal error.

"Dijamin bebas dari intervensi berbagai kepentingan," katanya. Kementan menjanjikan data pangan yang lahir dari pemantauan citra satelit akan disajikan secara transparan dan fair dapat divalidasi oleh sejumlah pihak.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan