Jumat , 20 May 2016, 13:43 WIB

Daging Impor untuk Suplai Pasar Modern

Red: Taufik Rachman
REUTERS
Daging sapi impor (ilustrasi)
Daging sapi impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pejabat Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan impor daging sapi yang akan dilakukan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian tidak sampai ke pasar tradisional daerah ini.

"Dari Badan Ketahanan Pangan akan ada impor daging sapi, namun impor tersebut hanya untuk suplai pasar modern, tidak sampai masuk ke pasar tradisional," kata Kepala Disperingdagkop Bantul, Sulistyanto di Bantul, Jumat.

Menurut dia, kebijakan impor daging sapi pemerintah pusat itu diambil untuk memenuhi kebutuhan salah satu kebutuhan pokok strategis tersebut menghadapi Ramadhan hingga Lebaran 2016 yang diprediksi akan mengalami peningkatan.

Ia mengatakan, dengan tidak masuknya daging sapi impor ke pasar tradisional, maka daging segar dari peternak lokal yang dijual pedagang pasar tetap laku dibeli konsumen, sehingga kebijakan impor tersebut tidak menggangu pedagang kecil.

"Sehingga (masyarakat) jangan salah persepsi kalau kebijakan impor ini akan berdampak pada penjualan daging lokal, karena daging-daging yang dijual di pasar tradisional tetap dipasok dari peternak sapi lokal," katanya.

Sementara itu, untuk memastikan bahwa daging sapi impor tidak sampai masuk pasar tradisional di Bantul, pihaknya akan melakukan pengawasan distribusinya dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, bahkan pengawasan dilakukan sejak dari pelabuhan.

"Mekanisme distribusi harus diatur sejak dari pelabuhan, misalnya ketika daging impor yang masuk sekitar lima ton, harus sudah jelas distribusinya ke toko modern mana saja, kalau masuk ke pasar berarti ada yang main, ini jadi tugas kita untuk mengawasi," katanya.

Sulistyanto mengatakan, terkait harga daging sapi lokal di pasar tradisional saat ini berkisar Rp110 ribu per kilogram, namun demikian, pada saat Ramadhan hingga Lebaran nanti akan mengalami peningkatan akibat lonjakan permintaan daging tersebut.

"Selama puasa kebutuhan pokok yang harganya meroket biasanya daging sapi, tentunya ini yang juga akan kami pantau terus, kami harap kalau ada kenaikan tidak signifikan, jangan sampai harganya mencapai Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kilogram," katanya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan