Kamis , 19 May 2016, 17:02 WIB

Kementan: Indonesia Terancam Kehilangan Petani

Red: Angga Indrawan
Republika/ Edi Yusuf
Seorang petani membersihkan gulma di daerah Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. (Republika/Edi Yusuf)
Seorang petani membersihkan gulma di daerah Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyatakan, Indonesia ke depan menghadapi ancaman kehilangan petani. Ini terjadi akibat rendahnya minat generasi muda terhadap usaha di sektor pertanian.

Menurut Kepala BPPSDMP Pending Dadih Permana di Jakarta, Kamis, penilaian bahwa usaha di sektor pertanian tidak mampu memberikan keuntungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kalangan pemuda enggan menggeluti usaha pertanian.

"Saat ini memang diciptakan pandangan terhadap generasi muda bergerak di sektor industri lebih menguntungkan. Nantinya Indonesia akan kehilangan petani," ucapnya, Kamis (19/5).

Pending menyatakan, ada negara-negara yang tidak menginginkan Indonesia kuat dan berdaulat di sektor pertanian, sehingga kemudian menciptakan pandangan bahwa sektor pertanian tidak menguntungkan agar generasi muda tak mau masuk di sektor ini.

"Kalau generasi muda kuat, ini merupakan kekuatan yang masif (untuk pertanian Indonesia)," ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya, upaya untuk meningkatkan minat generasi muda ke sektor pertanian harus dilakukan dengan perencanaan yang intensif tidak dibiarkan berjalan begitu saja.

Terkait hal itu, menurut Kepala BPPSDMP, pihaknya pada tahun ini mengembangkan program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Bidang Pertanian guna meningkatkan minta generasi muda terhadap sektor pertanina. "Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha perlu dilakukan pembekalan mental wirausaha, membuka kesempatan berwirausaha seluas-luasnya dan membantu mempermudah akses terhadap aspek pendukung dalam usahanya," tuturnya.

Melalui program ini, setiap kelompok akan mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 35 juta sebagai pendorong awal dalam kegiatan berwirausaha di sektor pertanian. "Nantinya kelompok-kelompok wirausaha muda ini akan kita hubungkan dengan lembaga pemberdayaan usaha yang lain," imbuhnya.

Pending menyatakan, saat ini terhadap 14 perguruan tinggi yang terlibat untuk mendukung program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Bidang Pertanian tersebut. Saat ini sebanyak 2.000 mahasiswa siap dilibatkan dalam program tersebut atau sekitar 500 kelompok jika setiap kelompoknyan beranggotakan dua hingga tiga orang.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan