Senin , 16 May 2016, 11:46 WIB

Jabodetabek Dapat Pasokan 3 Ribu Ton Bawang Merah

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang membersihkan bawang merah di pasar Induk, Jakarta, Selasa (19/4). (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang membersihkan bawang merah di pasar Induk, Jakarta, Selasa (19/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan mendapatkan pasokan bawang merah sebanyak 3.000 ton dari Jawa Timur. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan upaya tersebut dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Perum Bulog untuk menstabilkan komoditas hortikultura itu di pasaran.

"Sejumlah sentra bawang merah saat ini tengah panen raya di antaranya Nganjuk, Probolinggo, dan Malang. Tahap awal akan dikirimkan sebanyak 200-300 ton bawang merah menggunakan kendaraan angkutan darat," ujarnya di sela Launching Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat melalui Pasar Tani Indonesia, Ahad (15/5).

Menurut Amran, rencananya pasokan bawang merah yang diperoleh dari Toko Tani Indonesia (TTI) itu akan ditempatkan di gudang Bulog Divre Jakarta. Saat ini harga bawang merah di pasar masih berada di atas Rp 40 ribu per kilogram (kg). Menurutnya, hal itu terjadi karena struktur harga yang tidak efisien dengan mata rantai perdagangan mencapai sembilan titik. Tingginya harga yang harus diterima konsumen itu, justru berbanding terbalik dengan yang dterima petani.

Menurut Mantan, kondisi tersebut diketahui setelah pihaknya berkunjung ke Malang dan mendapati bawang merah basah di tingkat petani hanya dihargai Rp 14 ribu/kg. Amran menyatakan, melalui TTI diharapkan menjadi pasar alternatif yang baru dirintis Kementerian Pertanian untuk mendekatkan produsen dengan konsumen.

"Keberadaan TTI membuat mata rantai perdagangan bawang merah akan terpangkas hingga dua sampai tiga titik saja," katanya lagi.

Dia mencontohkan, adanya bazar pangan yang dilakukan TTI, sehingga konsumen hanya perlu membayar sebesar Rp 22 ribu/kg untuk bawang merah. Mentan menambahkan, keberadaan TII diharapkan akan memberi kepastian usaha bertani, pada saat bersamaan meringankan kebutuhan pangan di tingkat konsumen.

Sesditjen Hortikultura Kementan Yazid Taufik mengatakan produksi tiga sentra bawang merah di Jawa Timur saja diperkirakan mencapai 56 ribu. Jika dari luas area dalam satu kabupaten sebesar 8 ribu hektare, sedangkan produktivitas tanaman sebesar 7 ton per hektare.

"Bulog sudah komitmen menyerap bawang dari petani berapa pun yang dibutuhkan untuk menekan harga dictingkat konsumen," katanya pula.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan