Senin , 18 Apr 2016, 11:00 WIB

Cara Kementan Cegah Harga Gabah Anjlok Saat Panen Raya

Red: Dwi Murdaningsih
Antara/Dedhez Anggara
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat proses panen padi menggunakan mesin Combine Harvester saat panen raya di Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (30/3).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat proses panen padi menggunakan mesin Combine Harvester saat panen raya di Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi merosotnya harga gabah disaat panen raya, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman  bekerja keras untuk menyerap gabah petani di semua daerah dengan membentuk dan mengerahkan Tim Serap Gabah (Sergab).

“Jangan sampai kejadian pahit panen raya padi Maret hingga April 2015 terulang lagi. Petani menjerit harga gabah jatuh, Bulog tidak berdaya menyerapnya.  Kini memasuki awal panen raya, harga gabah sudah anjlok,” ujar Suwandi, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan.

Program Sergab petani oleh Bulog tersebut dicanangkan Mentan, Amran pada 12 Maret 2015 di Sukabumi. Tujuannya bukan sekedar membeli gabah petani, tetapi merubah secara mendasar struktur pasar pangan yang ada selama ini.

Suwandi menjelaskan realisasi sergab pada 16 April 2016 sebesar 1.064.302 ton gabah kering panen (gkp) atau setara dengan 490.034 ton beras. Sergab ini jauh lebih tinggi dibandingkan pekan kedua April atau 17 April 2015 yang hanya sebesar 145.136 ton gkp atau setara 73.729 ton beras.
 
Data Kementan menyebutkan panen raya padi Maret hingga Mei 2016 menghasilkan produksi 30.9 juta ton gkg setara dengan 19.5 juta ton beras. Produksi ini naik lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Sementara kebutuhan konsumsi beras nasional selama tiga bulan hanya 7.98 juta ton. “Artinya karena besarnya produksi padi tahun ini, diperoleh surplus beras sebesar 11,52 juta ton,” kata Suwandi.

Terkait harga gabah, BPS merilis harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2016 turun 9,76 persen dibandingkan Februari 2016. Namun harga beras di penggilingan periode yang sama hanya turun 1,84 persen, di pedagang grosir hanya turun 0,44 persen dan beras di pedagang eceran hanya turun 0,56 persen.

“Keberhasilan sergab dan menstabilkan harga ini merupakan bukti konkret Mentan melakukan revolusi mental di sektor pertanian” kata Suwandi. 

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan