Selasa , 23 Feb 2016, 18:37 WIB

Diversifikasi Pangan Perlu Libatkan Pakar Kuliner

Red: Taufik Rachman
Beras
Beras

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kepala Sub-Bidang Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Wasito Hadi mengatakan kampanye diversifikasi atau penganekaragaman pangan selain beras perlu digencarkan dengan melibatkan para pakar kuliner.

"Akan lebih efektif jika melibatkan para pakar kuliner, karena sajian pangan selain beras bisa dikemas dengan lebih menarik," kata Wasito menjadi pembicara dalam Seminar Nasional "Desain Kebijakan Perberasan Dalam Rangka Mendorong Peningkatan Produksi Padi, Daya Saing Usaha Tani Padi dan Kesejahteran Petani di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, meski gerakan kampanye diversifikasi pangan telah dilakukan sejak lama, namun hingga kini sebagian masyarakat masih menganggap bahwa pangan sama dengan beras. Padahal, Indonesia masih memiliki beragam sumber pangan lain seperti ubi kayu, ubi jalar, tales, sagu, serta sukun yang kaya akan karbohidrat.

"Pada dasarnya banyak sumber pangan lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap beras," ucap dia.

Menurut Wasito, masih rendahnya implementasi diversifikasi pangan di kalangan masyarakat dapat disebabkan masih sedikitnya pengetahuan cara penyajian yang tepat untuk sumber pangan selain beras. Sehingga, pakar kuliner dalam hal itu dapat berperan mencontohkan sajian pangan yang beragam meski bahan bakunya sama.

Beberapa daerah yang telah mengimplementasikan diversifikasi pangan, menurut dia, seperti Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang membuat tiwul instan, serta republik telo di Jawa Timur yang memproduksi beraneka ragam makanan dari bahan ketela.

"Upaya itu perlu terus dilakukan sehingga kemandirian pangan kita akan tercapai," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta Sasongko mengatakan di DIY kampanye diversifikasi pangan telah digencarkan dengan dimotori oleh Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Distan DIY.

"P2HP mengolah makanan hasil pertanian menjadi lebih menarik untuk memperkaya jumlah makanan yang dikonsumsi," kata dia.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan