Kamis , 11 Feb 2016, 22:50 WIB

Mentan Tinjau Pipanisasi Irigasi Tersier di Situbondo

Red: Djibril Muhammad
Republika/ Tahta Aidilla
Amran Sulaiman
Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Mulyono yang diwakil Asisten Teritorial Kasad, Mayjen Kustanto Widiatmoko M.D.A dan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Gatot Irianto, Rabu (3/2) melakukan peninjauan pipanisasi irigasi tersier di Desa Dawuan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.

Mentan menjelaskan tinjauan ini bertujuan untuk memastikan kondisi tanaman di lapangan dan terjadinya luas tambah tanam. Khusus di Jawa Timur, telah terjadi luas tambah tanam 900 hektare (ha).

"Kami cek di lapangan, luas tambah tanam di Jawa Timur dari Desember 2015 sampai Januari 2016 sebesar 900 hektare," kata Mentan saat meninjau pipanisasi irigasi tersier.

Penambahan luas tanam yang cukup besar tersebut, lanjut Mentan, berkat program percepatan tanam yang dikucurkan Kementan dan penambahan jumlah bantuan alat mesin pertanian (alsintan), dari 80 ribu unit pada 2015 menjadi 100 ribu unit di tahun 2016. Untuk itu, Mentan optimistis terjadi kenaikan produksi padi pada awal 2016 dan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
 
Pipanisasi irigasi tersier yang ditinjau ini, telah dibangun pada 2015 yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) bertujuan untuk menambah luas lahan baku pertanian yang terairi sehingga intensitas tanam dan produktivitas pun meningkat.

Kepala Dinas Pertanian, Agus Fauzi menuturkan adanya pipanisasi irigasi tersier bantuan Kementan benar-benar memberikan manfaatkan yang sangat signifikan bagi petani dan lahan pertanian di Situbondo khususnya di daerah irigasi yang diairi Bendungan Dawuan.

"Manfaatnya tersebut yaitu, pertama terjadi penambahan luas lahan yang terairi dan bisa ditanami padi seluas 250 hektare, di mana sebelumnya lahan pertanian yang dapat terairi hanya 469 hektare menjadi 719 hektare," ungkap Agus kepada Mentan dan rombongan di lokasi pipanisai irigasi.

Kedua, terjadi perubahan pola tanam dari yang sebelumnya padi-padi-palawija, saat ini menjadi padi-padi-padi, sehingga intensitas pertanamanya (IP) dari 1.5 menjadi 3.0. Ketiga, lanjut Agus, terjadi peningkatan produktivitas padi dari sebelumnya hanya 5,8 ton per ha menjadi 6,5 ton per ha.

"Dengan demikian, dengan adanya pipanisasi ini kami optimis hasil pertanian padi di Kabupaten Situbondo di tahun 2016 bisa surplus," tutur Agus.

Untuk diketahui, besarnya bantuan Kementan tahun 2016 untuk pembangunan pipanisasi irigasi ini sebesar Rp 250 juta dengan panjang pipa sebesar 240 meter. Daerah lahan pertanian yang diairi yakni Desa Demung, Jetis, Besuki, dan Kalimas Kecamatan Besuki.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan