Jumat , 20 Nov 2015, 09:49 WIB

Cilacap Optimistis Capai Produksi 20 Persen Target Jateng

Red: Taufik Rachman
Kementan
panen padi di kabupaten Karawang.
panen padi di kabupaten Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID,
CILACAP -- Pemerintah Kabupaten Cilacap bertekad mengoptimalkan produksi beras pada musim tanam I tahun 2015-2016. Dengan luas lahan sawah sekitar 64 ribu hektar, Pemkab setempat manargetkan bisa  menyumbang produksi pangan minimal 20 persen dari target produksi Jateng sebesar 11 juta ton gabah kering giling.

''Sepanjang tahun 2015/2016 ini, kita akan berupaya mengoptimalkan produksi padi. Bila tidak ada penyimpangan cuaca dan serangan hama yang luar biasa, kami optimistis target produksi 20 persen dari target produksi gabah Jateng 11 juta ton bisa terpenuhi,'' jelas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap, Gunawan, Kamis (19/11).

Mengenai produktivitas lahan sawah di Kabupaten Cilacap, dia menilai, selama ini sebenarnya sudah cukup tinggi. Pada tahun 2015 lalu, rata-rata produktivitas sawah di wilayahnya mencapai 5 hingga 5.9 ton per hektar.

Dengan tingkat produksi tersebut, sepanjang tahun 2015 hingga Oktober lalu, petani di Kabupaten Cilacap mampu menghasilkan 841 ribu ton gabah kering giling (GKG). Dia menyebutkan, jika dihitung hingga akhir tahun, dipastikan produksi gabah masih akan bertambah karena akan ada sebagian sawah yang panen pada Desember.

Dia mengaku, meski sudah berusaha optimal pihaknya masih mendapat teguran dari Menteri Pertanian karena target luas tanam tahun 2015 yang dinilai tidak sesuai kenyataan. ''Cilacap memang menjadi satu-satunya daerah yang mendapat 'surat cinta' dari Mentan. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Cilacap, mendapat perhatian lebih dibanding kabupaten lainnya,'' jelasnya.

Menurutnya, teguran yang diberikan Menteri Pertanian terhadap Pemkab Cilacap, disebabkan adanya perbedaan data mengenai luas tanam sawah di Kabupaten Cilacap sepanjang tahun 2014-2015. Dalam  hitunga Dinas Pertanian Cilacap, luas tanam sawah sepanjang tahun 2015 adalah 147 ribu hektar. Namun data dari Biro Statistik hanya menghitung luas tanam 141 ribu hektar.  

''Setelah kami teliti, ternyata da perbedaan cara menghitung luas sawah. Statistik hanya menghitung luas lahan tanam tanpa memperhitungkan lahan untuk galengan (pamatang sawah). Sedangkan kita menghitungnya dengan menyertakan lahan halengan,'' katanya.

Lepas dari ada adanya surat teguran tersebut, Gunawan mengaku pihaknya akan terus berupaya agar target luas tanam 147 ribu hektar sepanjang tahun 2016, bisa tercapai. ''Kita akan berupaya mempertahankan agar produksi pangan dari Cilacap, bisa mencapai 20 persen dari target produksi pangan tingkat provinsi. Syukur bisa lebih,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, untuk mencapai target tersebut sebenarnya bukan hal yang mudah. Selain masalah ketersediaan air, petani juga dihadapkan pada masalah serangan hama, ketersediaan pupuk, dan juga benih. ''Dalam masalah ketersediaan air, di beberapa daerah ada yang kesulitan air pada musim kemarau. Ini yang harus kita antisipasi pada musim kemarau 2016,'' katanya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan