Senin , 02 Nov 2015, 18:36 WIB

Kementan Bantu Petani Konawe Selatan Serahkan 100 Traktor

Red: Winda Destiana Putri
Antara
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kanan) melihat traktor yang dibagikan Presiden Joko Widodo.
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kanan) melihat traktor yang dibagikan Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kementerian Pertanian membantu para petani di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan pemberian 100 unit traktor untuk mengolah sawah.

"Bantuan alat pertanian berupa 100 unit traktor sudah diserahkan secara simbolis oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat melakukan panen raya padi di Konawe Selatan, akhir pekan lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Senin (2/11).

Selain memberikan bantuan alat berupa mesin pertanian, Kementan kata dia, juga akan memberikan bantuan pengembangan pertanian tahun 2016 di Konawe Selatan Rp 127 miliar.

Menurut dia, dana pengembangan pertanian tahun 2016 di Konawe Selatan jauh lebih besar dibandingkan dengan dana yang diberikan tahun 2015 ini yang hanya sebesar Rp 6 miliar.

"Tingginya nilai bantuan yang diberikan Kementan itu, sebagai komitmen pemerintah dalam mengembangkan pertanian untuk mewajudkan swasembada pangan nasional," katanya.

Sultra pada 2015 hanya mendapatkan anggaran Rp 65 miliar namun tahun 2016 Kementan meningkatkan anggarannya sebesar Rp 845 miliar. Anggaran sebanyak itu, kata dia, selain untuk membiayai pencetakan sawah baru seluas 12.000 hektar, juga untuk mendanai perbaikan jaringan irigasi yang mengalami rusak parah.

"Jaringan irigasi kita yang seharusnya mampu mengairi sawah seluas 93.000 hektar hanya bisa mengairi sawah seluas kurang lebih 63.000 hektar akibat mengalami kerusakan cukup serius," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Dinas Pertanian Sultra akan memperbaiki jaringan irigasi sekaligus membangun saluran irigasi baru sehingga seluruh lahan sawah di Sultra bisa memiliki saluran irigasi.

"Kalau seluruh lahan persawahan sudah beririgasi dan saluran irigasinya berfungsi normal, maka para petani tidak perlu lagi khawatirkan ancaman puso karena kekeringan," katanya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan