Ahad , 30 Oct 2016, 08:28 WIB

Penerbangan Langsung Indonesia-Cina Bertambah

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/ Musiron
Pantai Kuta Bali. (Republika/Musiron)
Pantai Kuta Bali. (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu hasil roadshow Menteri Pariwisata Arief Yahya ke beberapa maskapai dan airport (Angkasa Pura I dan II) serta Kemenhub mulai membuahkan hasil. Ada lagi maskapai yang akan membuka rute Indonesia Cina. Kali ini, Garuda Indonesia bakal membuka rute baru Denpasar-Bali ke Chengdu Cina mulai 15 Januari 2017, dengan frekuensi empat kali sepekan dengan pesawat Airbus.

Arief Yahya mengatakan potensi pasar Cina sangat besar. Ini bisa dilihat dari data yang dikeluarkan Biro Pusat Statistik (BPS), bahwa turis asal Cina terus melesat, dan sekarang sudah menempati posisi nomor satu inbound ke Indonesia. Itu berarti mengalahkan Singapura, Malaysia, dan Australia yang sudah bertahun-tahun menempati posisi 1-2-3 tanpa tergoyahkan. Hadirnya turis Cina yang sangat cepat ini memang mengubah semua sektor di tanah air.

Di Manado, hanya selang tiga bulan, Juli hingga Oktober 2016 sekitar 32.600 turis asal Cina sudah menikmati keindahan alam dan beragam destinasi wisata di daerah ini. Bila ditarik ke lingkup nasional, jumlah kunjungan wisman Cina saat ini sudah melesat naik ke urutan teratas penyumbang turis mancanegara ke Indonesia. Di periode Januari-Agustus 2016, kunjungan wisman Cina mencapai 980.184 orang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya gembira mendengar kabar Garuda hendak terbang dan membuka direct flight baru ke Chengdu, Cina. Bahkan, Arief Yahya akan lebih banyak waktu untuk berjualan Wonderful Indonesia ke Negeri Tirai Bambu itu. Sebelumnya, maskapai penerbangan nasional Lion Air mulai terbang perdana tujuan Macau-Manado, Senin (4/7).

“Saya yakin Garuda semakin agresif dengan national carrier, sebentar lagi ada penerbangan ke India. Lalu Jakarta Labuan Bajo, Denpasar-Wakatobi, Makassar-Wakatobi,” kata Arief yahya.