Jumat , 21 Oct 2016, 03:53 WIB

Pebalap Terpesona Keindahan Alam dan Budaya di Tour de Siak

Red: Hazliansyah
Antara/Rony Muharrman
Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan di kawasan jembatan Siak pada balapan Tour de Siak 2014. (ilustrasi)
Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan di kawasan jembatan Siak pada balapan Tour de Siak 2014. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balapa sepeda internasional Tour de Siak diikuti pebalap dari sejumlah negara. Tidak hanya ditantang untuk "melahap" empat etape yang disiapkan, para pebalap juga dapat menikmati suguhan alam dan budaya yang ada di Kabupaten Siak, Riau.

Hsu Hsuan Ping misalnya. Pebalap dari Taiwan National Team ini begitu menikmati race dan suguhan alam yang terhampar di sepanjang lintasan Tour de Siak. Meski harus merasakan suhu yang lebih tinggi dari negaranya, namun ia bisa menikmati alam yang berbeda di setiap lintasan.

"Banyak hamparan kebun sawit di lintasan. Semuanya sangat natural dan indah," ujar Hsu Hsuan Ping yang meraih juara 2 di Etape 1 Tour de Siak 2016.

Hal ini, menurutnya, menjadi ciri khas ajang balap sepeda di Indonesia. Sebelumnya ia juga merasakan hal yang sama kala berlaga di Tour de Singkarak lalu.

"Ini adalah bagian terbaik, perpaduan antara modern dan tradisional. Sangat mengagumkan," kata dia.

Hendrisan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahrarga Kabupaten Siak mengatakan, Tour de Siak merupakan ajang olahraga yang digabungkan dengan pariwisata. Setiap etape akan melalui berbagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Siak.

"Di etape I peserta akan start dari Istana Siak, lalu melewati perkebunan kelapa sawit yang merupakan suguhan alam khas Siak," kata dia.

Selain itu tidak ketinggalan adalah Jembatan Tengku Agung Sultan Latigah. "Tentunya masih banyak lagi di masing-masing etape," kata dia.

Sementara Kabid Promosi Wisata Buatan Kementrian Pariwisata Hendri Karnoza mengatakan Kementerian Pariwisata mendukung Tour de Siak yang memasuki tahun ke empat di 2016 ini sebagai salah satu even dunia yang dapat meningkatkan promosi pariwisata Indonesia.

"Event ini dapat mendongkrak kesuksesan dan popularitas. Artinya peran kementerian untuk mendorong Tour de Siak menjadi salah satu ikon sport tourism di Indonesia," kata dia.

Ia pun tidak menampik jika Tour de Siak dapat mengalahkan pamor event serupa, Tour de Singkarak. Terlebih di tahun depan etape Tour de Siak direncakan akan diperluas hingga ke Malaka, Malaysia.  

"Peluang untuk menjadi lebih besar tentunya ada. Terlebih penataan dan kebersihan di Siak ini sangat terjaga," ujarnya.

Tour de Siak 2016 yang masuk dalam kalender rutin Union Cycling International (UCI) akan berlangsung pada 17-22 Oktober 2016. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan menaklukan sejumlan lintasan yang terbagi dalam 4 etape.

Etape I, Siak-Simpang Dayun sepanjang 154,15 Km. Etape II, Siak-Sungai Apit sepanjang 115, 45 Km. Etape III, Siak-Perawang sepanjang 182,12 Km, dan  etape 4 Siak City Race sepanjang 110 Km. Para pembalap akan melintasi jalan berliku dan tajakan serta pemandangan alam di antarannya perkebunan kelapa sawit.