Jumat 14 Oct 2016 14:13 WIB

Pengelola Danau Toba Cari Tahu Kunci Sukses di Danau Xi Hu

Peserta karnaval mengenakan pakaian Adat Sulawesi mengikuti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, Ahad (22/8
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peserta karnaval mengenakan pakaian Adat Sulawesi mengikuti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, Ahad (22/8

REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak gubernur Sumatra Utara dan tiga bupati untuk menyaksikan atraksi yang dikemas di danau Xi Hu, Hangzhou, Cina. Mereka adalah Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, Bupati Samosir Rapidin Simbolon serta beberapa staf yang sedang berguru di Negeri Panda itu. Mereka sedang melakukan benchmarking untuk Danau Toba.

Belajar Mengelola Danau Toba Hingga ke Negeri Cina

Wajah empat pejabat di Sumatra Utara itu tampak optimis. Canda tawa mengisi sepanjang pedestrian Danau Barat atau West Lake itu. Mereka bisa membayangkan secara konkret, seperti apa yang dimaksud dengan destinasi yang kelas dunia. Mereka merasakan sendiri, menginjak dengan kaki dan merasakan pedestrian yang dibangun bersih, rapi, terjaga, sampai-sampai hendak membuang putung rokok saja harus menemukan tong sampah dulu. Tidak asal lempar ke mana saja yang dianggap 'tidak dilihat orang.'

Mereka makin menyadari penuh, 3A yakni Atraksi, Akses, Amenitas adalah hal yang paling mendasar dalam pengembangan destinasi. “Kalau soal potensi, Danau Toba jauh lebih hebat, lebih besar, lebih luas, lebih dalam, lebih jernih,” kata Gubernur Tengku Erry Nuradi di Hangzhou.

Danau West Lake atau Xi Hu ini kedalaman hanya sekitar 5 meteran saja. Luasanya juga terlalu kecil jika dibandingkan dengan Danau Toba. "Tidak ada ombak besar seperti yang biasa dirasakan di Danau Toba. Keindahan alam Danau Toba jauh lebih unggul,” ujar Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor.

Apa Atraksi yang membuat Xi Hu menjadi danau kelas dunia? Pertama, sepanjang bibir danau keliling dibuat pedestrian atau tempat jalan kaki yang nyaman. Orang tua dan anak-anak yang harus menggunakan kursi roda atau stroller juga bisa menikmati dengan santai. Konstruksi bawahnya tatanan batu yang kuat dan mampu bertahan ratusan tahun. Jalan dibuat cukup lebar, bisa untuk berjalan berjajar lima orang sekaligus.

Kedua, pohon-pohon besar, rindang, ditata rapi, dan disorot beberapa lampu 1.000 watt dari batang menuju ke arah daun. Sehingga kalau malam refleksi pantulan cahayanya menerangi jalan. Lighting tidak langsung menyorot ke bawah, ke arah jalan atau pedestrian. Tapi dibalik, memanfaatkan lebar daun (oak tree) memantulkan cahaya.

Ketiga, lampu-lampu penerangan jalan di sepanjang pedestrian didesain sama, ukuran sama, dan khas oriental. Juga taman-taman dibuat sangat indah sepanjang tepian danau. Mereka betul-betul menonjolkan keindahan landscape, bukan hanya danaunya sendiri, tetapi suasana di seputar danau yang nyaman dipandang mata.

Keempat, ada tour keliling danau dengan kapal pesiar besar yang didesain oriental, atap, pilar, langit-langit dibuat kayu bermotif ukir gaya Cina. Ada yang ukuran besar, sedang dan kecil hanya berkapasitas 4 orang saja saja.

Mereka hanya berkeliling danau, mesin kapalnya menggunakan tenaga listrik sehingga tidak berisik dan tidak mengeluarkan polutan sama sekali. Kelima, membuat story telling yang menarik dan melegenda, seperti halnya di Xi Hu berkisah soal Sam Pek Eng Tay, dan cerita Ular Putih. Kisah kasih tak sampai, yang menjadi cerita rakyat dan popular dari mulut ke mulut. Story line inilah salah satu yang menjadi daya dongkrak destinasi dan menjadi atraksi menarik.

Keenam, mereka punya si jaket orange, pasukan pemungut sampah yang terus mobile mengambil sampah sekecil apapun. Tidak perlu menunggu sampah menumpuk di pojokan yang menciptakan pemandangan tak elok dan bau tak sedap. Pasukan itu dipersenjatai perlengkapan kebersihan, sapu, serokan, dan rajin menyusuri jalan berkeliling danau. Ketujuh, atraksi Impression West Lake yang sudah diinisiasi sejak 2007 dan menjadi karya besar seniman Zhan Yimou.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement