Senin , 10 Oct 2016, 09:43 WIB

Kota Tua Makin Naik Daun Gara-Gara TAFISA Games 2016

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/ Wihdan
Kondisi bangunan Gedung OLVEH pascarevitalisasi di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (24/6). (Republika/ Wihdan)
Kondisi bangunan Gedung OLVEH pascarevitalisasi di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (24/6). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pesta Olahraga Rekreasi Dunia, TAFISA Games 2016 yang digelar di Jakarta membuat Destinasi Prioritas Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta naik daun. Even yang diikuti 84 negara itu langsung dijadikan momentum untuk mempromosikan kawasan Kota Tua, yang pernah ngetop sebagai Manhatten-nya Jakarta itu.

Setelah even TAFISA Games 2016, seluruh peserta diajak keliling Kota Tua pada Senin (10/10). Ketua Pokja 10 Top Destinasi Kemenpar Hiramsyah Syambudhy Thaib mengatakan ajakan berkeliling Kota Tua Jakarta itu bukan tanpa sebab. Selain cantik dan kaya akan sejarah, kawasan Kota Tua juga tengah diusulkan sebagai Situs Warisan UNESCO 2017. Itu artinya, dunia sudah melihat bahwa Indonesia, khususnya Jakarta, sudah mampu mengelola warisan budaya Kota Tua Jakarta.

”Status Situs Warisan UNESCO dapat membuat Kota Tua Jakarta kian populer dan semakin dilirik wisatawan. Karenanya seluruh peserta TAFISA Games dari 84 negara kami ajak berkeliling ke sana. Kami ingin tunjukkan bahwa Kota Tua Jakarta memang bagus dan indah. Dan ini bukan hanya cerita, tapi realitas,’ kata Hiram.

PIC Deatinasi Prioritas Kepulauan Seribu dan Kota Tua Kemenpar, Budi Faisal, ikut mengamini. Event TAFISA Games 2016, menurutnya memang sengaja dijadikan cantolan lantaran pesertanya datang dari beragam negara. Dan kebetulan, Kawasan Kota Tua memiliki karakter yang kuat.

Kawasan ini merupakan contoh unik sebuah rencana kota kolonial Belanda, yang terinspirasi konsep kota ideal Simon Stevin. Di kawasan inilah VOC selama periode abad 17 dan 18 menguasai volume perdagangan terbesar di dunia. "Kota Tua Jakarta juga mengembangkan tradisi silang budaya dan perbauran beragam masyarakat lokal dari berbagai pulau dengan etnis besar di dunia, seperti Barat, Cina, India dan Timur Tengah. Ada nilai universal dan warisan tradisi budaya dari beragam etnis besar dunia. Karakternya sangat kuat,” ungkap Budi.

Dan tak hanya TAFISA Games 2016 saja yang dimanfaatkan untuk mempromosikan Kawasan Kota Tua. Kunjungan Diplomat dari negara-negara Pasifik seperti Guam, Solomon Island, Vanuatu dan lain-lain, juga akan disisipkan kunjungan ke kawasan Pecinan Glodok. “Ini kami jadwalkan 13 Oktober 2016. Setelah melihat ini, terlihat kan ada daya tarik. Itu yang paling konkrit,” pungkas Budi.

Saat ini, Kota Tua dan empat pulau luarnya (Onrust, Kelor, Cipir dan Bidadari) sudah masuk dalam Daftar Sementara (Tentative List) Situs Warisan Dunia UNESCO bersama 17 situs lain, di antaranya Kota Lama Semarang, Kota Tambang Batubara Sawahlunto, Permukiman Tradisional Nagari Sijunjung, dan Lanskap Sejarah dan Maritim Kepulauan Banda.

Nomination dossier, dokumen komprehensif pengajuan Kota Tua sebagai Situs Warisan Dunia, telah rampung dan dikirimkan pemerintah RI dan Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) ke World Heritage Committee UNESCO pada 25 September 2015. Di dalamnya memuat nilai Kota Tua sebagai situs historis berikut upaya pelestariannya ke depan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu menyebut heritage kota tua itu punya daya pikat tersendiri. Hampir semua kota di Eropa selalu menonjolkan kota tuanya. "Ini sudah betul, semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Karena itu kalau kuta punya heritge, harus dijaga kelestarian bentuk dan arsitekturalnya," kata Arief.

 

baca juga: Lomba Lari Kelas Dunia Ramaikan Atraksi Destinasi Borobudur