Ahad , 25 Sep 2016, 13:13 WIB

Menpar Minta Festival Pesona Palu Nomoni Go International

Red: Dwi Murdaningsih
kemenpar
Penandatanganan prasasti Palu Nomoni dalam event festival Palu Nomoni.
Penandatanganan prasasti Palu Nomoni dalam event festival Palu Nomoni.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Festival Pesona Palu Nomoni 2016 tanggal 24-26 September ini membuat Menpar Arief Yahya terpesona. Bagaimana tidak? Seluruh mata kegiatan direspons antusias oleh masyarakat dan konsisten menggunakan logo dan tittle Pesona Indonesia. Selanjutnya, Palu harus berkembang menjadi destinasi wisata berkelas internasional. Karena itu gunakan standart global, jika ingin menjadi pemain kelas dunia.

"Kemenpar akan mendukung untuk Go Internasional, karena Palu juga sudah membuktikan saat GMT Gerhana Matahari Total 2016 lalu paling heboh, paling ramai diantara 12 titik yang heboh diserbu wisman. PATA 2016 memberi penghargaan kepada Indonesia sebagai negara kreatif dalam memasarkan fenomena alam. Palu adalah penyelenggara yang terbaik," kata dia.

Selain itu, kata Arief, Palu harus punya event internasional. Paling mudah sport tourism seperti Tour de Celebes 2017 yang berpusat di Palu dan Kemenpar akan mendukung. "Palu harus punya internasional port  baik airport (lapangan udara, red)  dan seaport (pelabuhan laut, red). Jadikan Palu sebagai hub city di wilayah timur. Itu akan membuat banyak penerbangan yang singgah dan transit di Palu sebelum membawa penumpang ke kota lain di Indonesia," kata dia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, Wali kota Palu Hidayat dan Wawali Sigit Purnomo alias Pasha Ungu juga menghadiri Pembukan yang ramai luar biasa. Puluhan ribu pasang mata menyaksikan acara pembukaan itu. Acara dilanjutkan dengan menandatangi batu prasasti raksasa sebagai tanda keseriusan Sulteng menempatkan pariwisata sebagai panglima.

Menpar Arief Yahya berharap event ini jangan sampai putus di tengah jalan. Jangan hanya sekali event beaar terus selesai? Jika berkesinambungan, kata dia, langsung masukkan di agenda resmi event yang disupport Kemenpar pada bulan September 2017 itu. Walikota Hidayat pun siap mengangisipasi untuk semuanya.

Salah satu juru bicara Panitia FPPN, Sudaryano Lamangkona menjelaskan, ritual yang akan menyambut menteri dan para wisatawan tersebut terdiri atas Ritual Pompoura (Tala Bala’a) dari Kelurahan Balaroa dan Ritual Adat Enje Da’a dari kelurahan Donggala Kodi, akan digelar di depan rumah makan Taman Ria, Teluk Palu.

Kemudian Ritual Tampilangi Ulujadi dari Kelurahan Kabonena dan Pompoura Vunja dari Kelurahan Petobo, dilakukan di Taman Datokarama. Ritual Manuru Viata Kelurahan Tipo dan Ritual Adat Jinja Kelurahan Lasoani dilaksanakan di ujung Jembatan 4 Ponulele. Balia Topoledo Kelurahan Taipa dan Vunja Ntana Kelurahan Tanamodindi di Tugu Gerhana Matahari Teluk Palu.

“Jelas ini juga sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan yang tahun ini menargetkan 500 ribu wisatawan nusantara (wisnus) dan 25 ribu wisatawan mancanegara (wisman), ini perintah pak Walikota langsung,” katanya.

Pesona Palu Nomoni 2016 Dibuka

Festival ini akan menampilkan atraksi menarik antara lain seni budaya. Kata Hidayat, kegiatan pertama sepanjang 7,2 km terdapat 520 titik pasang obor. Kemudian ada suling dengan gendang yang akan berbunyi dan obor akan menyala serentak saat pembukaan festival.

“Kegiatan kedua akan mengangkat ritual adat. Juga akan ada panggung budaya di sepanjang 7,2 km itu. Yang membuat unik lainnya adalah kendaraan yang akan mengangkut wisatawan selama festival adalah dokar,” kata dia.

Festival yang telah diselenggarakan sejak tahun 2008 ini diharapkan dapat mencapai kunjungan wisatawan di tahun 2016 ini. Hidayat sudah bersolek jauh-jauh hari untuk sarana dan prasana. Pihaknya sudah meminta pengusaha perhotelan di kota Palu untuk memenuhi permintaan akomodasi maupun kegiatan. Apalagi di tahun-tahun mendatang, berbagai event nasional maupun internasional siap dihelat di Kota Palu.

Menurut Wali kota Palu Hidayat, selama ini ketersediaan kamar hotel tidak mampu memenuhi kebutuhan event. “Beragam kegiatan tidak mampu diakomodir perhotelan. Sedangkan hari-hari biasa saja, tingkat hunian begitu tinggi, maka dari itu sudah jauh-jauh hari kami siapkan dan beri semangat pengusaha Hotel,” ujar Hidayat.