Senin , 19 Sep 2016, 10:24 WIB

Wayang Ajen Serukan Go Digital di Festival Pasar Terapung 2016

Red: Dwi Murdaningsih
Kemenpar
Penampilan wayang ajen di festival pasar terapung, Kalimantan Selatan.
Penampilan wayang ajen di festival pasar terapung, Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Layar lebar dengan foto wajah branding nasional Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Pesona Indonesia menjadi pembuka pentas, Sabtu (17/9) malam. Di hadapan ribuan pengujung Festival Pasar Terapung, Banjarmasin di Sungai Martapura, Wayang Ajen kontemporer itu memukau pengunjung wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang hadir di Sungai ternama di Kalimantan Selatan itu.

“Salam Pesona Indonesia teriak Cepot mengulang dan disambut dengan Wonderful Banjarmasin," teriak pengunjung menyambut suara sang dalang Ki Dalang Wayan Ajen.

Wayang ini tampil beda dan unik. Orang menyebut Wayang Gaul yang didesain oleh Wawan Gunawan alias Wawan Ajen, yang memaknai wayang secara modern dan mengangkat isu-isu hangat di masyarakat. Bukan lagi cerita Bharatayudha, Ramayana, dan sebangsanya yang bernuansa India itu. Tetapi menggunakan tema-tema popular, soal pariwisata, soal edukasi sapta pesona, isu-isu modern yang menempatkan wayang sebagai media bersosialisasi.

Daerah Didorong Ikut Go Digital

Mulai dari penangkapan KPK dan Koruptor, peredaran narkoba di kalangan artis, penyelundupan narkoba dengan modus yang beragam, bahkan isu media yang saat ini gencar memberikatakan pimpinan padepokan yang menggunakan Narkoba dengan beberapa artis. Wayang Ajen juga berjuang di dunianya. Tidak henti-hentinya Wawan mengutarakan kembali pentingnya mengangkat Pariwisata Indonesia di peradaban yang ada saat ini.

”Kami ingin semua pesan sampai, karena dengan lakon yang lucu dan menarik, akan lebih mudah terserap ke masyarakat, jadi bukan hanya sekadar pentas, inilah esensinya peran dan fungsi pertunjukan wayang sebagai tontonan dan tuntunan, pesan moral inilah yang paling penting,” ujar Wawan yang malam itu menggunakan baju tradisional hitam-hitam.

Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya mengatakan masyarakat harus membantu pengembangan pariwisata. Caranya dengan mempromosikan keindahan wilayah dengan mengunggah melalui sosial media.

”Masyarakat harus bantu pariwisata, foto keindahan alam Banjarmasin dan kalimantan Selatan, up load di sosial media, sebarkan keindahan kita ke dunia dengan digital, kita tidak boleh tertinggal,” kata dia.

Hal itu memang yang sedang digencarkan Menteri pariwisata Arief Yahya di Rakornas ke-3 Kemenpar, Jumat (16/9) yang lalu dengan tema Go Digital Be The Best.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Provinsi Kalsel, Mohandas Hendrawan berterima kasih kepada Kemenpar atas dukungan Wayang Ajen di Festival Pasar Terapung itu. Mohandas menyadari memajukan Pariwisata itu bukan hanya kerja pemerintah saja, namun semua stake holder terkait dan juga bantuan masyarakat.

”Selain kita terbuka ke dunia dengan era digital, kesadaran masyarakat juga harus dijaga. Terutama terima tamu wisatawan dengan baik. Pariwisata adalah wajah bangsa, harus ramah dan santun  jangan ada kriminal, jangan membuang sampah sembarangan, jaga destinasi kita, dan sumber daya manusia kita harus segera di up grade agar kita bisa masuk standar dunia,” kata Mohandas.

Kalsel kaya akan legenda, dan ada yang mendunia, yakni Pasar Apung, Kuliner masakan ikan air tawar, Ikan goreng gurih Saluang, Batu akik Martapura, Sungai Barito, Monyet berhidung panjang. Festival Pasar Terapung juga masih bisa dinikmati dari tanggal 16 hingga 20 September 2016. Ada 9 lomba yang digelar pada Festival Budaya Pasar Terapung yakni. Lomba Pawai Budaya, Banjar Fashion Carnaval, Festival Sinoman Hadrah, Lomba Permainan Tradisional Balogo, Festival Kuliner Daerah pada Kampoeng Banjar, Sasirangan Street Festival, Lomba Masak Para Shef Hotel dan Restoran, Lomba Jukung Hias Para Pedagang Pasar Terapung, dan Lomba Photo Objek Festival Pasar Terapung.