Senin 05 Sep 2016 16:13 WIB

Indonesia Street Festival Kepung Kawasan Bukit Bintang

  Kuda Lumping dari Majalengka pada helaran budaya  pada helaran budaya Kemilau Nusantara 2015 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (25/10). (Republika/Edi Yusuf)
Kuda Lumping dari Majalengka pada helaran budaya pada helaran budaya Kemilau Nusantara 2015 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (25/10). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Branding Wonderful Indonesia mengepung kawasan pariwisata Bukit Bintang Kuala Lumpur, Malaysia. Semua sudut pusat perbelanjaan, pusat life style, kafe-restoran, dan kuliner andalan ibu kota Malaysia itu penuh dengan segala rupa atribut Indonesia. Namanya, Indonesia Street Festival 2016. Jadi, sepanjang jalan dibungkus dengan Wonderful Indonesia.

Atraksi kesenian yang ditampilkan di Bukit Bintang itu menghebohkan warga Malaysia. Acara ituyang dihelat di sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center, di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia, selama empat hari sejak Kamis hingga Sabtu (1-4/9).

Ada beragam konsep acara menarik, di antaranya pentas kesenian, parade kostum karnival, instalasi seni dari bambu, pentas musik tradisional-modern, hingga pameran produk kerajinan dan makanan khas Indonesia. Semua aktivasi branding tersebut memantik perhatian publik di Malaysia.

Penampilan Kuda Lumping Banyuwangi yang dimainkan Paguyuban Arek Banyuwangi (PAB), misalnya, selalu mengundang decak kagum para penonton yang memadati walkway depan pintu masuk Lot 10 Shopping Center. Para penonton menikmati tarian tradisional yang dibawakan dengan energik lima penari pria. Dengan berpakaian mirip prajurit dengan hiasan yang berwarna-warni, mereka kompak memainkan tarian yang dikenal juga dengan nama “Jaranan”.

Saat kelima penari menunggangi mainan berbentuk kuda dari anyaman bambu dan tangan kanan memegang cambuk mulai berlarian, sembari sesekali membunyikan cambuk yang menghasilkan efek suara menggelar, penonton pun riuh bertepuk tangan. Kemeriahan makin tercipta karena suara musik slompret, kendang, kempul, bonang, dan gong saling bersahutan mengiringi gerak para penari.

Rombongan turis dari Yordania yang menonton mengaku terkesima dengan tarian yang dimainkan. “Traditional dance-nya menarik. Saya baru pertama kali melihatnya. Saya sangat excited,” kata Nasser Abdullah.

Senada disampaikan warga Malaysia, Yap Hin. Selama ini ia hanya sempat berkunjung ke Jakarta dan Bali saja. Ternyata, dari festival ini banyak tempat menarik yang layak dikunjungi. Ia mengaku ingin ke Pulau Komodo, setelah melihat Photo Booth komodo yang dipajang di depan pintu masuk Lot 10 Shopping Center.

“Ini (komodo) ternyata benar masih ada. Jadi ingin melihat langsung ke sana,” kata Yap Hin yang mengaku bekerja di sebuah perusahaan milik pemerintah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement