Senin , 29 Aug 2016, 18:18 WIB

Festival Bahari Pesona Kepulauan Togean 2016 Kembali Dihelat

Red: Winda Destiana Putri
Google
Kepulauan Togean.
Kepulauan Togean.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki banyak pulau, membuat wisata bahari di Indonesia menjadi magnet wisatawan mancanegara (wisman). Berbagai festival bahari seringkali dibuat guna menjaring kunjungan wisman dam wisnus lebih banyak lagi. 

Salah satunya Festival Bahari Pesona Kepulauan Togean 2016 di Sulawesi Tengah. "Kalau soal wisata bahari, Togean tidak perlu diragukan, silakan hadir di sana,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.idSenin (29/8).

Ditambahkan oleh Menpar Arief, ada tiga jenis wisata bahari yang dikembangkan di tanah air. Pertama, coastal zone, atau bentang laut seperti pasir putih. Kedua, underwater zone, atau eksplorasi bawah laut Indonesia, dengan wisata selam. Ketiga, sea zone, wisata antar pulau dengan yacht atau perahu pesiar yang biasa sailing atau berlayar dari satu pulau ke pulau yang lain.

"Saat ini wisatawan mancanegara dari Italia, Jerman, Korea dan Prancis sudah mulai berdatangan di lokasi wisata Togean. Mereka datang  untuk menghadiri festival yang dihelat 27-31 Agustus tersebut," tambah Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata.

Pemerintah Provinsi Sulteng sudah menyiapkan berbagai fasilitas transportasi serta menyiapkan hunian sementara bagi wisatawan asing yang datang ke Togean. "Begitu mendarat, wisman sudah nggak perlu bawa apa-apa lagi. Semua sudah ada yang urus. Dari mulai transportasi sampai penginapan sudah tersedia," ungkap Esthy.

Dikatakan juga oleh dia, nama kepulauan Togean di Sulawesi Tengah mungkin tak setenar Wakatobi yang juga ada di provinsi tersebut. Tapi keindahannya tak kalah menakjubkan.

"Destinasi yang satu ini sangat cocok untuk wisatawan yang ingin berelaksasi,” tambah Esthy.

Selain hamparan pantai berpasir putih dan lautan biru jernih, Togean dilengkapi dengan hutan mangrove sebanyak 33 jenis. Dari 19 jenis bakau sejati (true mangrove) dan 14 jenis bakau ikutan (associate mangrove), bisa dijumpai di Togean. Sepanjang mata memandang, Anda bisa melihat rumput pantai yang luas dan menjadi sumber makanan mamalia laut, dugong. Selain itu, masih ada juga gua-gua, sungai hingga air terjun.

Namun, tentunya pemandangan bawah laut yang spektakuler lah yang membuat Kepulauan Togean menjadi incaran para pelancong. Kepulauan Togean termasuk bagian penting dari segitiga terumbu karang dunia, yaitu Sulawesi, Filipina dan Papua Nugini. Terumbu karangnya masih sangat sehat dan alami sehingga para wisatawan yang datang ke sini tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyelam dan menikmati pemandangan tersebut. Keanekaragaman hayati inilah yang membuat Kepulauan Togean ditetapkan sebagai taman nasional sejak 2004 lalu.

“Karenanya Kementerian Pariwisata memberikan dukungan atas terselenggaranya festival ini. Kami ingin menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara,” terang wanita berkerudung itu.

Di Togean nanti, wisatawan bisa menikmati 15 kegiatan. Dari mulai lomba perahu layar, perahu kecil (ketinting), tarik tambang perahu, lomba rally photo landscape, jelajah destinasi kepulauan Togean, lomba lari karung di pantai, busana daerah serta pameran industri kreatif masyarakat, sudah siap menyapa wisatawan yang datang. Bagi yang lapar, wisata kuliner juga dipastikan siap menyambut kedatangan tamu.

"Potensi wisata bahari tentu juga ada kuliner. Makanan olahan hewan lautnya sangat enak. Ikan bakar rica-rica juga oke punya," tambah Esthy.