Ahad , 28 Aug 2016, 18:52 WIB

113 Destinasi Masuk Nominasi Kompetisi Wisata Halal

Red: Karta Raharja Ucu
Republika/Mardiah
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi wisata halal yang digelar Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal Kementerian Pariwisata sudah mulai menjaring banyak kontestan. Ada 113 destinasi dan industri pariwisata nasional yang terpilih dan sudah masuk nominasi. Profile, key achievement, dan unique characteristic, langsung dinilai oleh dewan juri.

"Ada 113 destinasi dan industri pariwisata yang terpilih masuk nominasi," tutur Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal 2016, Riyanto Sofyan, Sabtu (27/8).

Ia menjelaskan, sebelum memasukkan nominasi, dewan juri menggelar rapat pleno. Ada tiga aspek penilaian utama yang dibahas dalam pleno tersebut. Dari soal profile yang berisi apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, bagaimana?

"Lalu key achievement, reputasi, prestasi, kehebatannya? Dan unique characteristic, yang dia miliki dan tidak didapatkan oleh pesaing yang lain? Semua dinilai oleh tim yang independen itu," ucap dia.

Untuk aspek penilaian profile, ujar dia, ada profil destinasi atau usaha serta komitmen pada kepatuhan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim yang dinilai. Selain itu, sertifikasi Halal untuk produk makanan dan minuman, penyediaan fasilitas kemudahan untuk beribadah, dan komitmen yang tergambar dalam kebijakan, struktur organisasi, kepemimpinan, juga sistem operasional.

"Untuk aspek key achievements, dewan juri menilai gambaran performa destinasi atau usaha, data pasar dan perkembangannya, capaian dan target pasar, kepuasan konsumen, kinerja keuangan, sistem prosedur serta pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)," ucap Sofyan. Sedangkan, untuk aspek unique characteristics yang dinilai adalah inovasi dan terobosan produk dan pelayanan yang sesuai pada komitmen pemenuhan kebutuhan wisatawan muslim.

Lokot Ahmad Enda, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya Kementerian Pariwisata, juga ikut buka suara. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal itu ikut mengapresiasi partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha yang sudah mengembangkan Pariwisata Halal dan turut serta dalam kompetisi wisata halal.

“Antusiasme masyarakat dalam kompetisi ini sangat tinggi. Ini membangkitkan optimisme bahwa Pariwisata Halal lndonesia akan menjadi unggulan di dunia," kata Lokot.

Setelah terjaring, masyarakat bisa berpartisipasi memilih nominator yang terbaik melalui e-voting yang digelar secara online mulai 26 Agustus-15 September 2016. Pemilihan e-voting dapat diakses pada website www.halaltourism.id. Penganugerahan penghargaan (award) pariwisata halal bakal digelar 27 September 2016.

"Pemenangnya, akan diusulkan mengikuti kompetisi pariwisata halal internasional mewakili Indonesia," kata Lokot.

Menpar Arief Yahya meminta agar tim ini betul-betul menjaga reputasi, menjunjung tinggi asa objektivitas, dan menggunakan standar internasional yang dipakai oleh dunia untuk membuat penilaian. Sehingga apa yang dijuri, pembobotan, dan lainnya itu sama dengan akan dilakukan oleh dunia internasional. “Gunakan angka-angka, dan global standart!” ungkap Menpar Arief Yahya.