Selasa 23 Aug 2016 13:12 WIB

Festival Erau Tampilkan Pesta Rakyat Khas Kutai Kertanegara

Seorang pemandu terus memberi semangat anggota timnya untuk memukul bedug pada lomba perahu naga dalam Festival Erau Adat Pelas Benua Etam 2012 di Sungai Mahakam, Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (4/7).
Foto: ANTARA/Amirullah
Seorang pemandu terus memberi semangat anggota timnya untuk memukul bedug pada lomba perahu naga dalam Festival Erau Adat Pelas Benua Etam 2012 di Sungai Mahakam, Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TENGGARONG -- Kota Tenggarong, Kalimantan Timur menggelar Festival Erau pada 20-28 Agustus. Festival ini merupakan kreasi baru kebudayaan Kutai Kertanegara cukup dikenal dalam sejarah, karena salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1300. Festival Erau 20-28 Agustus 2016 di Tenggarong, Kaltim.

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengatakan pihaknya akan menampilkan upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni dan budaya, lomba olahraga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu motor, expo dan pesta rakyat, pasti meriah. Kesultanan Kutai adalah kesultanan bercorak Islam yang didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti di Kutai Lama. Kerajaan itu berakhir pada 1960. Menurut Rita, akan ada acara Festival Seni Tradisi Internasional akan diikuti negara-negara anggota CIOFF bersamaan dengan Festival Erau mulai tanggal 20–28 Agustus 2016.

“Akan ada banyak acara, juga banyak sensasi budaya yang layak dilihat dan menjadi hiburan tersendiri,” kata Bupati Rita.

Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau.Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara.

Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai upacara penobatan Raja, juga untuk pemberian gelar dari Raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap Kerajaan. Dalam upacara Erau ini, Sultan serta kerabat Keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasih Sultan atas pengabdian rakyatnya.

Pelaksanaan Erau yang terakhir menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara dilaksanakan pada tahun 1965, ketika diadakan upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.

Erau sebagai upacara adat Kutai dalam usaha pelestarian budaya dari Pemda Kabupaten Kutai baru diadakan pada tahun 1971 atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Achmad Dahlan. Upacara Erau dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun kota Tenggarong yang berdiri sejak 29 September 1782.

Kini, kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai telah menjadikan Erau sebagai pesta budaya yakni dengan menetapkan waktu pelaksanaan Erau secara rutin. Selain itu, Festival Erau telah masuk dalam calendar of events pariwisata nasional, tidak lagi dikaitkan dengan seni budaya Keraton Kutai Kartanegara tetapi lebih bervariasi dengan berbagai penampilan ragam seni dan budaya yang ada serta hidup dan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Kutai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement