Selasa , 09 Aug 2016, 12:17 WIB

Perputaran Uang Selama Dieng Culture Festival Capai Rp 45 Miliar

Red: Dwi Murdaningsih
  Melihat salah satu objek wisata terkenal di Dieng, Telaga Warna.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Melihat salah satu objek wisata terkenal di Dieng, Telaga Warna. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID, DIENG - Dieng Culture Festival (DCF) 2016 memberi dampak positif bagi perekonomian Banjarnegara dan Wonosobo. Ada sekitar 100 ribu wisatawan yang rela antre menyaksikan event yang sudah memasuki edisi ketujuh itu. Perputaran uang di acara tersebut siprediksi sangat fantastis. Sejak 5-7 Agustus 2016, DCF diyakini mampu mendatangkan Rp 45 miliar.

“Saya belum pernah lihat antusias sebesar ini. Sejak H-1 saja, wisatawan mancanegara yang sudah beli paket khusus DCF sudah mencapai 100 dari total 3.500 paket khusus. Mayoritas dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia dan beberapa negara Eropa. Dan sampai hari terakhir, paket yang disediakan habis terjual,” ujar Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Hari Untoro Drajat, Ahad (7/8).

Dari estimasinya, ada belasan miliar rupiah uang yang berputar selama acara berlangsung. Maklum, selain paket yang laris manis, penginapan di sekitar Dieng juga ikutan habis dipesan wisatawan. “Ada 90-100 ribuan wisatawan yang datang ke DCF. Kalau satu orang mengeluarkan Rp 500 ribu saja, perputaran uangnya bisa puluhan miliar rupiah. Sekitar Rp 45 miliar," tambahnya.

Angka Rp 500 ribu itu angka yang sangat konservatif dalam bisnis pariwisata, karena saat ini perhitungan wisnus itu Rp 850 ribu. Dari penuturannya, 235 tempat berjualan yang ada di tengah acara selalu penuh dan ludes. Dari mulai minuman, makanan hingga souvenir, semuanya laku keras. “Maklum, Dieng kan dingin, orang mudah lapar, dan makan apa aja asal hangat enak sekali,” tutur Hari.

Hal itu diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto. Dia memperkirakan perputaran uang bisa lebih dari Rp 45 miliar. “Tahun lalu saja, saat pengunjungnya 60 ribu perputaran uangnya hampir menembus Rp 45 miliar. Sekarang lebih dahsyat lagi. Saya kira bisa lebih Rp 45 miliar, bahkan dua kalinya,” ungkapnya lebih optimis.

Menpar Arief Yahya selalu menyebut setiap event berskala internasional itu memiliki dua impact yang positif untuk pariwisata nasional. Dia menyebut adanya direct impact, atau pengaruh langsung atas event itu, seperti wisman dan wisnus yang langsung membelanjakan uangnya di lokasi. “Ada yang indirect impact, yang biasanya berupa potential repeaters, dan media value. Akan ada banyak media di seluruh dunia yang meliput dan melaporkan sukses itu, dan menjadikan promosi yang kuat. Media value ini bisa dihitung angkanya, dan biasanya nilainya lebih besar,” kata Arief Yahya.

baca juga: Kostum di Olimpiade Rio Naikkan Pamor Indonesia