Kamis , 07 Jul 2016, 17:53 WIB

Wisatawan Australia Kesengsem Samosir Lake Toba Ultra Marathon

Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Subroto
Danau Toba
Danau Toba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Danau Toba kembali membuktikan tajinya di event internasional. Betapa tidak, Danau yang berada di Medan, Sumatera Utara itu menjadi primadona para pecandu Marathon Australia dalam acara pameran Gold Coast Airport Marathon 2016 di Australia yang berlangsung sejak 30 Juni hingga 2 Juli 2016 lalu.

”Mereka sangat antusias akan mengikuti adu kecepatan dan ketahanan di Samosir Lake Toba Ultra Marathon. Alasan mereka mayoritas karena pecandu marathon suka view-nya Danau Toba dan satu-satunya Marathon yang mengelilingi Danau, rencananya even international kita itu akan dilaksanakan pada bulan September 2016,” ujar I Gde Pitana, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, yang didampingi Vincensus Jemadu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik.

Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu berpromosi di depan ribuan pecandu Marathon. Saat berpromosi,  Kemenpar beserta rombongan ditemani pelari nasional Indonesia yakni Agus Prayogo. Kemenpar sedang mempromosikan tujuh destinasi Marathon Indonesia di ajang Gold Coast Airport Marathon 2016, Australia. Gold Coast Airport Marathon 2016 diikuti oleh 60 negara dengan total pelari 27 ribu peserta.

Kategorinya adalah Dash Junior 2 km, Challenge 5,7 km, 10 KM,  21,1 KM dan 42,2 KM. Indonesia mempromosikan, Samosir Lake Toba Ultra Marathon, Jakarta Marathon, Rinjani Marathon, Bromo Marathon, Toraja Marathon, Balerang Batam Marathon, Bali Marathon.

”Dan mereka semua mengatakan pada kami bahwa sangat tertarik dengan Samosir Lake Toba,” kata pria asal Bali itu.

Marathon saat ini sebagai sport tourism, Marathon sebagai lifestyle sekaligus ajang selfie attraction. Dalam acara tersebut branding Wonderful Indonesia bertebaran dan digunakan oleh pelari Indonesia. Event pameran ini sukses mendatangkan lebih dari 27.000 pengunjung dan diikuti lebih dari 80 peserta pameran.

Sejumlah sport tourism unggulan ikut diboyong ke Australia. Ada Rinjani Vertical Race (23 Juli), Toraja Marathon (13 Agustus), Bali Marathon (28 Agustus), Bromo Marathon (4 September), Samosir - Lake Toba Ultra (17 September), Jakarta Marathon (23 Oktober), Borobudur Marathon (20 November) dan Barelang Marathon (11 Desember), yang siap dipasarkan di Negeri Kangguru.

Pemilihan promosi di Asics Sport and Leisure Expo 2016 bukan tanpa alasan. Selain menjadi ajang promosi sport tourism terbesar di Australia, animo warga Australia pada ajang wisata olahraga di Indonesia cukup tinggi. Ratusan pelari Negeri Kangguru selalu ambil bagian di sejumlah event sport tourism seperti Jakarta Marathon 2015 dan Bali Marathon 2015.

“Gold Coast itu adalah kota lari di Australia. Penduduknya sangat gemar lari dan sering tampil pada ajang wisata olahraga di Indonesia. Dengan dukungan fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK) bagi wisman Australia yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 69 tahun 2015, peluang untuk mendulang devisa lewat promosi secara langsung ke negara tujuan seperti ini merupakan strategi yang efektif,” kata dia.

Di perhelatan tesebut, Kemenpar tak hanya berpromosi sport tourism. Delapan industri pariwisata Indonesia juga bakal diboyong ke Asutralia. Semuanya diberi misi menggaet target wisatawan potensial melalui transaksi langsung antara seller Indonesia dan buyer asal Australia. “Melalui sejumlah event sport touris unggulan, kami ingin menggambarkan bahwa Indonesia juga merupakan tujuan pariwisata olahraga dunia. Target kami, di 2016 ini Indonesia bisa menjaring 1.4 juta wisman asal Australia,” jelasnya.

Menpar Arief Yahya menyebut marathon, cycling, triathlon dan lainnya adalah sport tourism, olahraga yang memiliki sinergi dengan tourism. Jumlahnya massal, dan mereka tertarik dengan keindahalan alam Indonesia. "Karena itu mengembangkan sporttourism itu sangat tepat untuk mempromosikan destinasi pariwisata kita," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia.