Kamis 27 Nov 2014 16:41 WIB

Disaksikan Ribuan Guru, Ketua Umum PGRI Curhat ke JK

Rep: Niken Paramita/ Red: Maman Sudiaman
  Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2014 dan Hari Ulang Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istora Senayan Jakarta, Kamis (27/11).  (Republika/Niken)
Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2014 dan Hari Ulang Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istora Senayan Jakarta, Kamis (27/11). (Republika/Niken)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara puncak peringatan Hari GUru Nasional (HGN) 2014 di Istora Senatan menjadi ajang curhat, Kamis (27/11). Yang curhat tiada lain adalah Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo kepada Wapres Jusuf Kalla.

Curhat sang ketua menyangkut kesejahteraan guru dan peningkatan profesionalime guru. "Tunjangan profesi guru diharapkan segera diterima oleh guru dengan tepat waktu dan tempat jumlah serta diupayakan dibayarkan bersama gaji," kata Sulistyo dalam laporannya sebagai panitia acara.

Mendengar curhat itu, sekitar 8.000 guru yang memenuhi gedung Istora Senayan menyambutnya dengan riuh bertepuk tangan tanda setuju.

Sulistyo melanjutkan, selama ini guru merasa pembayaran tunjangan profesi guru belum maksimal. Dirinya maklum jika selama ini masih ada tantangan dan kendala dalam pemenuhan kesejahteraan guru ini. "Insya Allah ada cara walaupun memang tidak mudah," ujarnya.

Selain tunjangan profesi, Sulistyo juga mengeluhkan soal kurangnya guru SD di  kabupaten dan kota diseluruh Indonesia. Untuk menutupi kekurangan itu, lanjutnya, sekolah merekrut guru honorer. Namun sekali lagi, diungkapkannya, perhatian terhadap guru honorer belum mencukupi.

"Mohon bisa diselesaikan termasuk guru honorer yang menjadi media kekurangan guru tersebut. Kita meminta ada format penyelesaian guru honorer," ujar Sulistiyo.

Menyinggung guru honorer, Sulistiyo menyebutkan, sampai sekarang masih ada guru yang dibayarkan Rp 200-300 ribu per bulan dan mereka tetap melakukan tugasnya dengan baik.

Peringatan puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2014 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrowi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Yuddy Chrisnandi.

"Dengan hadirnya wakil presiden di peringatan seperti ini guru merasa pemerintah hadir memperhatikan guru," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement