Rabu 04 Oct 2017 05:30 WIB

IPB Terima Visitasi Tim Asesor BAN PT

Tim Asesmen Lapangan dalam rangka Akreditasi Institusi IPB dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) mengunjungi IPB Bogor.
Foto: Dok IPB
Tim Asesmen Lapangan dalam rangka Akreditasi Institusi IPB dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) mengunjungi IPB Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima visitasi Tim Asesmen Lapangan dalam rangka Akreditasi Institusi IPB dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), 1-3 Oktober 2017. Tim Asesmen tersebut terdiri dari Prof  Marwan Asri dari Universitas Gadjah Mada (UGM); Prof  Johannes Hutabarat dari Universitas Diponegoro; Prof  Elly Wahyudin dari Universitas Hasanuddin; Prof  Mulyadi Bur dari Universitas Andalas; Prof  Zulkifli Dahlan dari Universitas Sriwijaya; Prof  Heru Suhartanto dari Universitas Indonesia; dan Dr Sugeng Listyo Prabowo dari Universitas Islam Negeri Malang.

Rektor IPB, Prof  Dr  Herry Suhardiyanto di hadapan para asesor mempresentasikan langsung hal terkait mutu pendidikan di IPB. Dalam asesmen lapangan ini, IPB menggelar expo aneka produk hasil inovasi dan poster tiap departemen di lingkungan IPB yang telah meraih akreditasi luar dan dalam negeri.

 

Kepala Kantor Manajemen Mutu (KMM) IPB, Dr Fredinan Yulianda menyampaikan proses ini merupakan asesmen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) IPB yang ke-3. “Proses asesmen lapang yang dilakukan oleh tujuh asesor BAN PT untuk memastikan apa yang sudah ditulis dalam dokumen borang, benar adanya. Selain itu, asesor juga mempertanyakan bukti berupa dokumen atau sistem yang mendukung. Pendukung dapat kita perlihatkan dengan baik. Hasil penilaian terhadap AIPT IPB mudah-mudahan  masih berada pada range nilai A,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/10).

Lebih lanjut Dr  Fredinan mengatakan, bagi penguatan manajemen internal IPB, proses-proses ini menjadi introspeksi IPB. Ke depan seluruh proses manajemen di setiap unit di lingkungan IPB berbasis Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) yang sejalan dengan standard atau kriteria BAN PT, termasuk dokumen, sistem, proses, dan lain sebagainya.

“IPB telah menyampaikan capaian-capaian yang bagus, bahkan beberapa di antaranya sangat bagus. Yang perlu diperkuat dalam tata kelola adalah bahwa capaian tersebut dapat dijelaskan atau dilakukan melalui suatu proses yang terukur, terstandard, terencana, terdesain dengan baik dan jelas. Sehingga ketika dimintakan rekam jejak dan proses yang dilakukan akan lebih memudahkan untuk menjelaskan kepada asesor BAN PT, dan hal ini menjadi nilai tambahan dari apa yang sudah tertulis di dokumen borang,” papar  Fredinan.

Selain melalui wawancara dan diskusi dengan pimpinan IPB, para asesor pun melakukan kunjungan ke tiap-tiap kantor dan departemen untuk menyurvei aktivitas layanan dan perkuliahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement