Rabu 18 Nov 2015 11:00 WIB

N219, Pesawat Baru dengan Segudang Cita-Cita

Red:

Pesawat N219 yang dibangun PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyimpan segudang cita-cita dan harapan bagi perkembangan industri dirgantara di Indonesia. PTDI juga melihat pesawat karya anak bangsa ini sebagai tonggak dan titik balik dari keterpurukan PTDI 12 tahun lalu.

"N219 ini akan menjadi titik balik keterpurukan kami di 2003," kata Chief Engineering N219 Palmana Bhanandhi saat ditemui di Gedung PTDI, belum lama ini.

Palmana mengatakan, N219 merupakan sebuah pengembangan baru setelah PTDI harus memutus kerja lebih dari 9.000 karyawan dari total sebelumnya sebanyak 16 ribu pekerja pada 2003.

Seakan ingin terus terbang tinggi, usai merampungkan N219, PTDI akan kembali melakukan perancangan pengembangan yang lebih besar lagi. Salah satunya, terang Palmana, PTDI sudah berencana untuk mengembangkan Pesawat N245 dengan kapasitas penumpang yang lebih besar dari N219, yaitu 50 penumpang. Cita-cita ini akan terus berkembang dengan rencana pengembangan pesawat N270 yang akan memiliki kapasitas 70 penumpang.

Berawal dari N219, Palmana juga memiliki cita-cita besar untuk mewujudkan harapan BJ Habibie yang menginginkan Indonesia membuat pesawat jet pada 2025. Mimpi untuk merancang pesawat jet ini, tutur Palmana, akan terus diwariskan kepada generasigenerasi muda di PTDI.

"Titip, tahun 2025 adik-adik harus sudah bisa merancang pesawat jet. Kita start dari N219, N245, N270, sampai harus ada pesawat jet di Indonesia," harap Palmana.

Cita-cita besar ini, kata Palmana, tentunya tidak dapat terwujud tanpa dukungan dari pemerintah dari segi pendanaan. Pasalnya, industri dirgantara Indonesia tidak dapat mendanai sendiri pengembangan pesawat di Indoneisia.

Oleh karena itu, ia telah memberikan peta arah pengembangan pesawat di Indonesia kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) selaku perwakilan pemerintah yang memiliki tanggung jawab dalam pengembangan kedirgantaraan. Dengan begitu, LAPAN akan dapat membantu PTDI untuk membuat perencanaan jangka panjang agar nantinya pendanaan pengembangan pesawat ini akan masuk ke setiap Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN).

"Bappenas juga mulai memikirkan itu. Mudah-mudahan pemerintah yang akan datang tetap konsisten mendukung industri dirgantara, insya Allah," ungkap Palmana. ¦ c01, ed: friska yolandha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement