Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Mahyudin: Pancasila Alat Perekat Kita

Jumat 28 Apr 2017 07:17 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah

Wakil Ketua MPR, Mahyudin menyampaikan sambutan pembukaan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, di Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Wakil Ketua MPR, Mahyudin menyampaikan sambutan pembukaan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, di Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Foto: Amri Amrullah/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Mengapa MPR getol melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR? Itulah sebuah pertanyaan dilontarkan oleh Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, ketika menyampaikan sambutan dan membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung KONI Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Kamis (27/4). Pertanyan itu dijawab sendiri oleh Mahyudin, karena semangatnya ingin mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita banggakan ini.

Sosialisasi diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Acara ini diikuti 400 peserta, terdiri atas para mahasiswa Universitas Muhammadiyah dan pengurus BEM dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Tengah. 

Mahyudin mengingatkan bahwa selama 72 tahun Indonesia mereka, Indonesia tak pernah sepi dari rongrongan. Dulu ada gerakan Permesta, DI/TII, RMS di Malaku, Gerakan Aceh Merdeka yang kini sudah selesai, dan puncaknya gerakan untuk mengganti ideologi negara Pancasila, yaitu G 30 S/ PKl. 

Bahkan sekarang pun masih ada yang menggelorakan ideologi komunis, meski sudah ada Ketetapan MPR No XXV Tahun 1966 tentang Larangan Penyebaran Ideolgi Komunis. Buktinya, simbol palu arit muncul di mana-nama, dan di kaca-kaca mobil ditempel lambang partai terlarang itu.

Walau pun terus-menerus mendapat rongrongan, tapi ideologi Pancasila yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia ini tetap bertahan. Menurut Mahyudin, Bung Karno, presiden pertama Indonesia, pernah menawarkan Pancasila menjadi ideologi dunia. Karena, Pancasila dianggap ideologi jalan tengah yang mampu mempersatukan bangsa.

"Jadi, Pancasila itu adalah alat perekat kita," ungkap Mahyudin. Pancasila untuk menangkal paham-paham yang ingin memecah belah Indonesia atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa kita," katanya.

Hadir dalam acara sosialisasi ini anggota MPR dapil Kalimantan Tengah Agati Suli Mahyudin, Anggota MPR Fraksi PAN Hanng Ali, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Supardi dan pejabat mewakili Gubernur Kalteng, dalam hal ini Kepala Kesbangpol Berlin Swal.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler