Selasa 29 Jun 2010 02:46 WIB

Sekolah Jangan Sering Ganti Buku Pelajaran

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Penjual buku pelajaran, ilustrasi
Penjual buku pelajaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, mengimbau sekolah-sekolah agar tidak sering mengganti buku pelajaran, terutama memasuki tahun ajaran baru. ''Jangan hanya karena ada tawaran bersifat komersial menggiurkan dari sponsor tertentu, buku-buku pelajaran yang masih bagus digunakan, kemudian diganti dari penerbit buku yang lain,'' katanya di Jakarta, Senin (28/6).

Anggota Komisi X atau Bidang Pendidikan ini mendukung Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang mengimbau sekolah-sekolah agar tidak sering mengganti buku pelajaran tanpa tujuan jelas, terutama demi meningkatkan kualitas belajar mengajar.

''Padahal, buku-buku standar itu masih banyak yang bisa dipakai. Apalagi, belum semua sekolah, terutama di daerah terpencil, pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan yang memiliki buku-buku itu. Kok tiba-tiba di daerah lain langsung diadakan penggantian. Ini yang membuat beragamnya kualitas pendidikan antar daerah,'' sesalnya.

Angelina juga mengritisi tentang usulan merevisi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), sebagai respons positif bagi keinginan publik mengenai eksistensi sekolah-sekolah berstatus Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

''Masukan-masukan itu memang perlu direspons dan jika memang UU Sisdiknas harus direvisi untuk perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan nasional, apa salahnya,'' ujarnya memberikan dukungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement