Ahad 04 Dec 2016 04:57 WIB

Satu Jumat di Monas 2 Desember 2016

Umat muslim menangis saat berdoa di acara aksi damai di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat muslim menangis saat berdoa di acara aksi damai di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Denny JA, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia

----------------

Hari itu ada yang beda

Awalnya adalah doa

Ya Allah, kurasakan sentuhanMu

Kulihat jejakMu

Kualami tak pernah

Sebanyak itu manusia

Siapa kuasa kumpulkan mereka

Datang dari aneka wilayah

Menyatu dalam girah

Menyemut  doa

Di Monas Jakarta

Jumlah mereka berjuta

Ya Allah

Tumbuhkan benih di hati mereka

Ibu  itu terus titikan air mata

Sedari tadi ekspresikan kata

Mensyukuri kehadirannya

Mensyukuri   semua

Berjuang untuk agama

Mona duduk di sebelahnya

Terdiam merasakan cinta

Ia catat dengan seksama

Monas punya peristiwa

Berbeda dengan umumnya mereka

Mona datang bukan sebagai pembela

Sudah lama ia tinggalkan agama

Mona hadir sebagai pengamat belaka

Untuk menggali  data dan fakta

Ia menyamar seolah  pembela

Ketika orang bedoa

Ia berpura berdoa

Ketika orang bertakbir

Ia berpura bertakbir

Ketika orang berzikir

Ia berpura berzikir

Ketika orang sholat

Ia berpura sholat

Namun kini  tersentuh si Mona

Doa dan tangis ibu di sebelahnya

Seolah wahyu dikirim padanya

Dengan sengaja

Mengetuk ia punya jiwa

Mona mencoba menerpa

Ia anggap ilusi belaka

Namun doa ibu di sebelah

Terngiang semakin menggoda

"Ya Allah

Tumbuhkan benih di hati mereka"

Perang dalam batin Mona

Terus bergelora

Remuk redam jiwa

Ia  kehilangan daya

Getar menyelinap penuh tenaga

"Ya Allah

Tumbuhkan benih di hati mereka"

Mona mencoba

Hatinya mengeja

Disebutnya kembali nama itu

Yang lama hilang dari kalbu

Allah, Allah

Ampun Ya Allah

Hatinya membara

Tak tahu mengapa

Ada haru alang kepalang

Mona menangis

Sejadinya ia tahan

Allah, Allah

Ampun ya Allah

Mona melihat angkasa

Langit ikut membujuknya

Awan merayunya

Melalui hujan gerimis

Mengguyur Monas dengan manis

Untuk pertama kalinya

Setelah sepuluh tahun alpa

Mona  Shalat kembali

Tumbuhkan benih di hati

Shalat itu sudah ia niatkan

Awalnya untuk domplengan

Akhirnya ia tergoda

Dengan shalat, iapun hijrah

Namun ada yang beda

Itu Jumat 2 desember 2016

Ada yang tak biasa

Itu Jumat 2 desember 2016

Ada yang istimewa

Itu Jumat 2 desember 2016

Ia berdoa dalam kerumunan

terbesar sepanjang sejarah

Ia sholat dalam kerumunan

terbanyak sepanjang sejarah

Mona terus menangis

titikkan air matanya di Monas

Alam ikut  menangis

Titikkan hujan di Monas

Desember 2016

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement