Senin 23 Jan 2017 09:35 WIB

Murahnya Nyawa di Era Kapitalis

Rifka Syamsiatul Hasanah
Foto: dok pribadi
Rifka Syamsiatul Hasanah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rifka Syamsiatul Hasanah

    

Kasus pembunuhan semakin kini marak terjadi di Jakarta. Dalam satu minggu terakhir, ada dua mahasiswi di ibu kota meregang nyawa dengan cara yang mengenaskan.

Yang pertama yakni seorang mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum yang ditemukan tidak berdaya di kamar mandi di indekosnya wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1) sekitar pukul 10.00 WIB dengan luka tusuk di bagian leher. Korban sempat dilarikan ke RS Siloam, namun sayang nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

    

Belum kasus pembunuhan Arum terungkap, keesokan harinya kembali ditemukan sesosok jasad perempuan bernama Muriniati tewas dengan luka lebam pada pelipisnya di kamar kosnya wilayah Cipayung, Jakarta Timur.

    

Menanggapi dua kasus pembunuhan yang terjadi, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menilai sistem keamanan di setiap rumah kos harus ditingkatkan.

“Penghuni kos–kosan itu, kamera CCTV harus dipasang di setiap kos–kosan dan harus lebih banyak karena dengan adanya CCTV itu sebenarnya ada pencegahan,” ujar Sandiaga, di Jakarta Utara, Rabu (11/1).

Sungguh kini harga sebuah nyawa dinilai begitu murahnya. Sehingga begitu mudahnya seseorang dibunuh hanya karena suatu permasalahan yang memang bisa diselesaikan dengan cara baik–baik tanpa kekerasan yang berujung pada pembunuhan.

Tingkat kemanusiaan seseorang kini semakin meluntur akibat sistem kapitalisme yang mengabaikan aspek aqidah seseorang. Bahkan kini masyarakat semakin dijauhkan dari perkara–perkara yang mampu memperkokoh aqidah masyarakat.

Sehingga ketika berbagai permasalahan yang terjadi membuat seseorang mengalami tekanan dan menjadikan akal sehatnya tidak mampu dikendalikan karena menipisnya aqidah dalam dirinya.

Akhirnya pembunuhan menjadi solusi bagi dalam menyelesaikan masalah. Bukan hanya itu, hukum yang ada saat ini tidak akan pernah membuat seseorang jera untuk melakukan tindak kejahatan. Bahkan semakin hari semakin banyak orang yang melakukan tidak kejahatan karena hukum yang jauh dari kata tegas.

    

Padahal di dalam Islam harga sebuah nyawa seorang Muslim begitu mahalnya. Dari Abdullah bin Amru, dari Nabi saw, beliau bersabda, “Sungguh, lenyapnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada pembunuhan seorang Muslim.” (HR. An–Nasa’I, At–Tirmidzi, dan Al–Baihaqi).

Tidak hanya sampai disitu, Islam pun memiliki serangkaian hukum yang mampu merealisasikan penjagaan atas nyawa umatnya layaknya sesuatu yang amat sangat berharga. Dimana hukum tersebut diterapkan oleh institusi Negara, sehingga penjagaan pada umat pun benar – benar terwujud.

Jadi, jika ingin benar–benar merealisasikan penjagaan pada rakyat bukan hanya sekadar mengimbau rakyatnya untuk memasang CCTV, itu hanya solusi pragmatis yang tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Ganti sistem kapitalisme yang telah menyebabkan semua permasalahan terjadi dengan sistem Islam yang memiliki serangkaian hukum yang tegas, maka umat pun akan terjaga dengan sebaik – baiknya penjagaan.

    

Wallahu’alam Bishawab 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement